Selasa 28 Jan 2020 22:53 WIB

Kisah Tukang Cukur Belajar Iqra

Tidak ada kata terlambat untuk belajar Alquran.

Pak Roni tengah belajar Iqra yang dibimbing pengajar dari PPPA Daarul Quran.
Foto: Dok PPPA Daarul Quran
Pak Roni tengah belajar Iqra yang dibimbing pengajar dari PPPA Daarul Quran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada kata terlambat untuk belajar Alquran. Seperti cerita Roni (34), lima kali dalam sepekan tak pernah absen datang ke kantor PPPA Daarul Qur'an Palembang, Sumatera Selatan. Baru satu bulan ini ia ikut program mengaji di kantor PPPA.

Roni membuka usaha pangkas rambut tepat di sebelah kantor PPPA. Fikirnya daripada hanya duduk-duduk menunggu pelanggan datang lebih baik ia manfaatkan waktu untuk belajar Alquran. "Pokoknya setiap siang, jadwal saya ya mengaji di sini," katanya sumringah.

Roni tak malu mengaku bahwasannya ia terakhir belajar mengaji saat masih kecil. Sehingga sekarang Pak Roni memulai kembali belajar dari iqra. "Dulu kecil saya nakal dan malas belajar Alquran. Sekarang sudah tua baru ingat dan ingin belajar lagi," tuturnya.

Meskipun tertatih belajar iqra, semangat Roni tak pernah padam. Tak lupa setelah belajar ia menyisihkan sebagian hasil dari pangkas rambutnya untuk penghafal Alquran. Doa pak Roni pun selalu sama, agar ia dimudahkan Allah untuk belajar Alquran.

Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Palembang Dwi Frihanto mengatakan, dirinya menyambut baik siapapun masyarakat khususnya yang berada di Bumi Sriwijaya jika ingin belajar dan menghafal Alqur’an di kantornya. Ia bersyukur lembaganya bisa memberikan manfaat untuk umat.

“Insya Allah kami menyiapkan asaatidz dan asaatidzah untuk membimbing tahsin dan tahfidz. Semoga ikhtiar ini membuat dakwah tahfidzul Qur’an bisa menembus kota maupun di pelosok Palembang bakhan di Nusantara mapun seantero dunia,” harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement