REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hardyanto (28), sejak usia 16 tahun memberanikan diri untuk mengadu nasib di Jakarta dari kampungnya Blora, Jawa Tengah pada 2007 silam. Bermodalkan uang Rp60 ribu, Hardi bersama temannya nekat naik truk demi sampai Ibu Kota.
Getirnya kehidupan tentu pernah ia rasakan. Mulai dari tidur di jalanan, bertahan hidup dengan menyewa gerobak dan mencari barang-barang bekas kemudian dijual demi mendapat sesuap nasi sudah pernah ia lakukan.
Titik balik kesuksesan Hardy kini adalah ketika ia berusaha keras untuk belajar berbagi kepada orang lain yang lebih membutuhkan mulai dari Rp1.000. “Waktu itu saya ngerasa hidup susah banget maka untuk sedekah aja rasanya berat mengikhlaskan,” ujar Hardy dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (29/7).
Namun karena kesungguhannya belajar dan berjuang untuk tetap menyisihkan sebagian hartanya, kehidupan Hardy saat ini semakin berkah dan berlimpah dengan usaha modifikasi mobil mewah atau “Towing Mobil”.
Sejumlah artis papan atas seperti Raffi Ahmad, Ferdinan Sule hingga youtuber Atta Halilintar pun menjadi kliennya. Kini setiap bulannya, Hardy rutin berbagi kepada anak-anak yatim piatu di panti asuhan serta bersedekah untuk pembangunan masjid dan mushola.
“Sekarang sedekah menjadi rutinitas kami. Alhamdulillah setiap bulannya kami punya data masyarakat yang membutuhkan bantuan,” tuturnya.
Pimpinan PPPA Daarul Quran, KH Yusuf Mansur mengatakan, untuk menjadi sukses setiap orang tak perlu terlahir dari orang tua yang kaya dan punya ilmu. Tapi cita-cita yang kuat serta kesungguhanlah yang membuat impian menjadi kenyataan. “Jangan sampai enggak percaya diri karena Mas Hardy membuktikannya,” ucapnya.