Rabu 22 Jan 2020 05:00 WIB

Masjid Modi India Terima Kunjungan Umat Berbagai Agama

Program tersebut bertujuan mengenalkan Islam kepada komunitas non-Muslim India.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Modi India Terima Kunjungan Umat Berbagai Agama (ilustrasi)
Masjid Modi India Terima Kunjungan Umat Berbagai Agama (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU -- Masjid Modi berusia 170 tahun yang berada di Kota Tasker, India menerima kunjungan masyarakat umum, Ahad (19/1). Dilansir di Times of India, Senin (20/1), sebuah komunitas Muslim Rahmat Group yang berbasis di Mumbai membuat acara "Kunjungi Masjidku" yang diumumkan melalui media sosial.

Program ini bertujuan mengenalkan Islam kepada komunitas non-Muslim sehingga dapat lebih baik memahami Islam. "Pintu masjid dibuka untuk semua orang India, Ahad (19/1), kami merencanakan semacam itu untuk menjembatani kesenjangan antara komunitas Muslim dan non-Muslim. Karena sampai hari ini masih ada banyak kesalahpahaman tentang Islam," ujar anggota Rahmath Grup Shadiq Sailani.

Baca Juga

Sailani mengatakan acara ini juga bertujuan memberdayakan semua komunitas dengan informasi lebih rinci tentang komunitas Islam. Puluhan orang  baik wanita dan pria berasal dari semua agama mengunjungi masjid terebut. 

Setiap pengunjung yang datang diajak berkeliling masjid dan melihat praktik gerakan shalat. Panitia juga memberikan informasi kepada mereka terkait ajaran Islam dan kewajiban ibadah yang harus dilaksanakan umat Islam. Tak ketinggalan ayat suci Alquran pun diperdengarkan.

Dalam kegiatan ini, dibuka sesi tanya jawab bagi mereka yang memiliki pertanyaan terkait ajaran Islam. Pertanyaan paling umum yang ditanyakan terkait posisi wanita dalam Islam, terutama cara berpakaian wanita Muslim. Banyak diantara mereka yang salah paham bahwa Islam menindas wanita.

"Status wanita dalam Islam sangat tinggi dan pakaian yang dikenakan merupakan salah satu kewajiban mereka, demikian kami menjawab pertanyaan tersebut. Diantara mereka juga banyak yang bertanya mengenai jihad," ujar Sailani.

Usai berkeliling mereka diberikan buah tangan berupa salinan kitab Alquran jika ingin mendalami lebih jauh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement