REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah Nasional VII Syabab Hidayatullah di Jakarta, Ahad (19/1) akhirnya mendapuk Imam Nawawi sebagai ketua umum untuk periode 2020-2023. Forum musyawarah tertinggi tersebut juga menyepakati perubahan nama Syabab Hidayatullah menjadi Pemuda Hidayatullah.
Profil Imam Nawawi sendiri sudah tak asing di lingkungan organisasi pemuda pendukung ormas Hidayatullah tersebut. Sebelumnya, dia telah menjabat sebagai sekjen mendampingi Suhardi Sukiman yang kini sudah demisioner.
Lelaki yang pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Hidayatullah Tenggarong, Kalimantan Timur ini, menyelesaikan pendidikan sarjana S1 pendidik di Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Hakim (STAIL) Surabaya dan meneruskan S2 Magister Pendidikan di Universitas Ibnu Khaldun Bogor.
Dalam pidato sambutannya usai dilantik Ketua Umum DPP Hidayatullah KH Nashirul Haq MA, Imam Nawawi mengajak segenap komponen Pemuda Hidayatullah untuk menguatkan gerakan dengan menawarkan langkah-langkah yang harus diwujudkan untuk menjadi khairu ummah dan memberi warna positif bagi bangsa dan negara.
"Kaum muda, di mana peran dan kiprahnya? Jika mengacu pada sejarah Nabi, langkah-langkahnya adalah menerapkan Sistematika Wahyu," kata Imam dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Langkah selanjutnya, kata Imam, adalah menggembleng sumber daya manusia (SDM) agar melahirkan lebih banyak lagi generasi cinta ilmu, ahli dalam pasar, dan manajemen.
"Mari melakukan ekspansi indahnya ajaran Islam, menguatkan jamaah, bersemangat dalam kebaikan, bahkan berlomba dan bersegera,' katanya.
Imam Nawawi memberi apresiasi yang tinggi kepada ketua umum sebelumnya yang telah dengan sabar memberikan teladan dan model gerakan yang semakin memantapkan kiprah Pemuda Hidayatullah.
Pada kesempatan yang sama seraya menutup acara Munas Pemuda Hidayatullah yang ke-7, Ketua Umum DPP Hidayatullah KH Nashirul Haq mengingatkan visi Pemuda Hidayatullah sebagai wadah pembinaan dan kaderisasi demi lahirnya generasi Rabbani.
"Visi Pemuda Hidayatullah terbangunnya Generasi Robbani. Yaitu generasi yang memadukan iman, ilmu, dan amal serta tanggung jawab dakwah dan kepemimpinan demi terbangunnya peradaban Islam,” ujar Nashirul Haq.