Jumat 17 Jan 2020 22:00 WIB

Tren Mahasiswa Umum di Al-Azhar Mesir Meningkat

Banyak mahasiswa mengambil jurusan di Al Azhar non agama.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
 Kampus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, dilihat dari udara.
Foto: www.cwrl.utexas.edu
Kampus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, dilihat dari udara.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Tren pertumbuhan mahasiswa asal Indonesia yang mengambil fakultas umum di Universitas Al-Azhar Mesir semakin meningkat. Tren tersebut ditandai dengan bertumbuhnya jumlah mahasiswa yang masuk ke dalam fakultas-fakultas umum di luar agama.

Pimpinan Pondok Pesantren Modern Tazakka yang sekaligus alumni Universitas Al-Azhar Mesir Fakultas Syariah dan Hukum, KH Anang Rizka Masyhadi menjabarkan, minat mahasiswa asal Indonesia terhadap jurusan umum di Al-Azhar Mesir memang bertumbuh. Hal ini pun ke depannya harus dilakukan pemetaan yang lebih luas sebagai upaya pemerintah dalam menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.

Baca Juga

“Ya, trennya itu terus meningkat. Ini (pertumbuhan mahasiswa Indonesia di fakultas umum), perlu kita syukuri. Mudah-mudahan lebih meningkat lagi,” kata beliau saat dihubungi Republika, Jumat (17/1).

Bertumbuhnya minat tersebut memang tak serta-merta memuncak dalam kurun waktu tertentu. Beliau menjabarkan, pada awal 1990-an, terdapat satu hingga dua orang mahasiswa Indonesia yang mengambil jurusan umum di Al-Azhar Mesir.

“Contohnya itu adik saya, beliau mahasiswi kala itu. Saya arahkan beliau untuk masuk jurusan psikologi, dan beliau menjadi Muslimah pertama dari Indonesia yang kuliah di Al-Azhar ambil jurusan umum,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia menjabarkan,  seiring berjalannya waktu tren itu semakin membuncah di kalangan mahasiswa Indonesia yang hendak mengambil studi di Mesir. Pada 2010 misalnya, mulai banyak mahasiswa-mahasiswi asal Indonesia yang mengambil kuliah jurusan umum di Al-Azhar.

Jika dahulu beasiswa untuk jurusan-jurusan umum di Al-Azhar masih minim, kata beliau, saat ini terdapat sejumlah beasiswa yang ditawarkan. Baik itu beasiswa yang berasal dari pemerintah Mesir, Universitas Al-Azhar, Pemerintah Indonesia, dan lain sebagainya.

Pada 2019 ini, beliau menyebut terdapat 26 mahasiswa Indonesia yang menempuh studi kedokteran di Al-Azhar Mesir dengan sepenuhnya dibiayai oleh beasiswa. Beasiswa ini bersifat full atau meliputi segala kebutuhan kuliah, tempat tinggal, hingga tiket pesawat pulang-pergi.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement