REPUBLIKA.CO.ID, Ada yang berargumen bahwa Nabi Muhammad hanya nabi terakhir dan bukan rasul terakhir. Namun hadis di bawah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad bukan hanya Nabi terakhir, tapi juga Rasul terakhir :
Rasulullah SAW menegaskan: "Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku". (Tirmidzi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).
Banyak alasan yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir dan tidak ada lagi nabi sesudahnya.
1. Surah Al-Ahzab 40.
2. Hadis Nabi yang diriwayatkan Muslim, saat Rasul melaksanakan haji wada' (perpisahan). "Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan tidak ada agama baru yang akan lahir. Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan baik dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal: Alquran dan sunah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu tidak akan pernah tersesat."
3. Rasulullah SAW menjelaskan: "Suku Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para kalifah yang akan menjadi penerusku (Bukhari, Kitab al-Manaqib).
4. Abu Dawud dan yang lain dalam hadis Thauban At-Thawil, bersabda Nabi Muhammad SAW: "Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para Nabi dan tidak ada nabi setelahku."
Masih banyak lagi hadis yang menjelaskan tentang Rasulullah SAW adalah nabi dan rasul terakhir. Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat 40 surah al-Ahzab menyatakan, Isa adalah nabi dan rasul terakhir dari bani Israel.
Rasulullah SAW, memiliki berbagai macam julukan dan nama. Diantaranya Ahmad, Muhammad, Musthafa, Thoha, dan lainnya. "Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih dan kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul pada hari kiamat yang datang sesudahku. (Dengan kata lain, Kiamat adalah satu-satunya yang akan datang sesudahku); dan saya adalah Yang Terakhir dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku". (HR Bukhari dan Muslim, Kitab al-Fada'il).
Tanda-tanda kenabian dan kerasulan Muhammad SAW juga diungkapkan Waraqah bin Naufal, saudara sepupu Khadijah RA, Waraqah adalah pemeluk beragama Nasrani.
Benar sekali bahwa Waraqah bin Naufal, kakak sepupu Khadijah sebagai orang Kristen, namun Kristen yang masih mengikuti millah Ibrahim yang hanif.
Tapi, pengakuan Waraqah tentang kenabian Nabi SAW perlu dilihat dengan kritis. Setelah berbicara tentang sosok Jibril yang datang kepada Nabi SAW di Gua Hira’, Waraqah menyatakan: ''Jika itu benar wahai Khadijah, berarti Muhammad adalah 'Nabi umat
ini'. Dan aku sudah tahu bahwa dia adalah seorang nabi yang ditunggu-tunggu (nabiyyun yuntazhar) oleh umat ini. Ini adalah masanya.'' (Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, 1988, 1: 228).
Bahkan, dia menambahkan, ''Seandainya aku ketika itu saat Nabi SAW dimusuhi oleh kaumnya dan dikeluarkan dari Makkah dalam keadaan kuat (sehat dan kokoh) dan masih hidup, niscaya aku akan menolongmu sekuat tenagaku.'' (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 3: 6).