Rabu 15 Jan 2020 18:08 WIB

Kongres Umat Islam Kaji Kondisi Keumatan di Akar Rumput

Persoalan yang penting disoroti pada Kongres Umat Islam adalah ekonomi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Kongres Umat Islam Kaji Kondisi Keumatan di Akar Rumput
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Kongres Umat Islam Kaji Kondisi Keumatan di Akar Rumput

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Jaidi menuturkan Kongres Umat Islam VII 2020 yang digelar akhir Februari mendatang tidak sekadar kongres. Kongres kali ini melihat dan mengkaji seperti apa kondisi keumatan sekarang ini untuk menemukan solusi alternatif.

"Bagaimana masyarakat umat di akar rumput, apa yang diharapkan, tentang banyak hal. Maka kami juga mengadakan pertemuan di FGD (Focus Group Discussion). Seperti misalnya berbagai permasalahan ekonomi," ujar dia kepada Republika.co.id, di kantor MUI, Jakarta, Rabu (15/1).

Baca Juga

Selain ekonomi, juga permasalahan soal bagaimana merajut kebersamaan dalam konteks berbangsa dan bernegara. "Jadi kita harus menyingkirkan hal-hal yang berkenaan dengan masalah-masalah khilafiyah. Tapi kita harus merajut bagaimana menyatukan pandangan umat atas berbagai permasalahan umat," ujar dia.

Menurut Jaidi, persoalan yang penting disoroti pada Kongres Umat Islam 2020 adalah ekonomi. Berbagai narasumber yang dihadirkan pada FGD sebagai rangkaian acara menuju Kongres pun mengutarakan tentang pentingnya perekonomian umat Islam.

"Ekonomi yang sekarang ini menjadi masalah penting. Bahwa masalah kita ini yang terpenting adalah masalah ekonomi tapi mustahil kita upayakan bersama kalau tidak punya sifat-sifat atau perilaku-perilaku kebersamaan," ujar dia.

Upaya membangun kebersamaan itu, lanjut Jaidi, di antaranya dapat dilakukan dengan saling berkomunikasi, saling bersilaturahim dan tidak melihat pandangan yang bersifat khilafiyah. "Tapi melihat masalah yang lebih besar, masalah keumatan yang menjadi fokus kita saat ini," kata Ketua Dewan Syuro al-Irsyad al-Islamiyah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement