REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Sebanyak 35 santri binaan Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah (laznas BMH) Sulawesi Selatan dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hidayatullah Maros melaksanakan wisuda kenaikan hafalan Alquran, mulai dari lima juz, 20 juz dan 30 juz.
Prosesi wisuda dipusatkan di Masjid Halijah Yayasan Al ‘Alaq Hidayatullah Maros yang berlokasi di Dusun Lekopancing, Desa Buku Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Ahad (12/1).
“Wisuda tersebut di saksikan langsung oleh para orang tua santri dan tamu undangan yang menjadikan ruangan penuh haru dan kebahagiaan,” kata Ustaz Walimin, salah seorang pembina santri,dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menambahkan, selama ini para santri berjuang keras untuk menghafal Alquran. Adanya wisuda hafalan menjadi pemantik bagi para santri untuk terus meningkatkan pemahaman dan pembelajaran Alquran.
“Ini adalah momen untuk memberikan motivasi bagi para santri agar mereka dapat terus menambah hafalan dan mempertahankan hafalan. Dan yang lebih penting lagi, mereka dapat mengamalkannya,” ujar Ustaz Walimin.
Ia mengemukakan, pesantren tersebut menerima santri putra dan putri. Adapun pembiayaan tidak dibebankan kepada para santri. “Sebagian santri yang mengikuti pendidikan adalah anak-anak para pendakwah, serta anak-anak yatim dan dhuafa,” tuturnya.
Ia menyebutkan, selama ini santri yang ia bina fokus untuk menghafal Alquran. Namun mereka juga diberi bekal ilmu umum dan keterampilan seperti bertani sayur mayur dan lainnya.
“Bagian dari pembelajaran ini juga memberikan pengayaan berkait dengan keterampilan. Sehingga, diharapkan para santri ke depannya mampu mandiri,” jelasnya.