Senin 13 Jan 2020 05:30 WIB

Rahasia Mengapa Bismillah Dibaca Setiap Memulakan Amalan

Rasulullah SAW mengajarkan membaca bismillah tiap mengawali amalan.

Rasulullah SAW mengajarkan membaca bismillah tiap mengawali amalan.apapun. Foto ilustrasi beribadah.
Foto: Antara//Adeng Bustomi
Rasulullah SAW mengajarkan membaca bismillah tiap mengawali amalan.apapun. Foto ilustrasi beribadah.

REPUBLIKA.CO.ID, Keutamaan membaca basmala atau bismillahirrahmanirrahim sangatlah besar. Bacaan ini tak sekadar bacaan singkat tanpa makna. Lebih dari itu ada banyak makna dan rahasia di balik tuntunan membaca kalimat thayyibah tersebut.  

Ayat yang pertama kali diturunkan berbunyi, ''Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan,'' (QS Al-'Alaq [96: 1). Perintah membaca yang disebutkan dalam ayat ini, mengharuskan dimulainya setiap pekerjaan dengan nama Allah SWT.

Baca Juga

Menurut Ibnu Abbas, hakikat dari perintah iqra' pada ayat pertama itu adalah perintah untuk membaca basmalah. Dan basmalah merupakan satu-satunya ayat yang hanya diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan Nabi Sulaiman AS, seperti disebutkan dalam surah An-Naml [27] ayat 30.

Diriwayatkan Ibnu Mardawaih dari Buraidah, Rasulullah bersabda, ''Telah diturunkan kepadaku satu ayat yang tidak pernah diturunkan kepada seorang nabi pun selain Nabi Sulaiman dan aku, yaitu “Bismillahir rahmanir rahiim.'' 

Utsman bin Affan pernah bertanya tentang basmalah, maka Beliau SAW menjawab, ''Sesungguhnya ia adalah salah satu dari nama-nama Allah yang agung, begitu dekatnya basmalah dengan nama Allah seperti dekatnya biji mata yang hitam dengan biji mata yang putih.''  

Menurut penjelasan para ahli tafsir, setidaknya ada empat makna yang terkandung dalam basmalah. Pertama, kata bi kalau dikaitkan dengan ''kekuasaan dan pertolongan'', maka si pengucap menyadari bahwa pekerjaan yang dilakukannya terlaksana atas kekuasaan Allah. Dia memohon bantuan-Nya agar pekerjaannya dapat terselesaikan dengan baik dan sempurna.  

Kedua, rahasia penting mengapa basmalah didahulukan bagi semua pekerjaan, erat kaitannya dengan prinsip ''la ilaha illa Allah''. Yakni, dengan menjadikan Allah sebagai sebab utama dalam semua tindakan. 

Ketiga, Allah adalah Zat yang wajib ada, satu-satunya yang mempunyai hak segenap pujian, dan nama termulia yang pernah ada. Tatkala seorang Muslim menyebut nama Allah dalam basmalah, berarti dia telah mendeklarasikan nama teragung di semesta.

Keempat, ada dua sifat kesempurnaan yang ditekankan dalam basmalah, ar-Rahman dan ar-Rahim. Ar-Rahman adalah curahan rahmat-Nya secara aktual yang diberikan di dunia ini kepada semua makhluk-Nya. Sedangkan ar-Rahim adalah curahan rahmat-Nya di akhirat kelak kepada mereka yang beriman.

Secara akidah, mengucapkan basmalah merupakan bentuk permohonan dan penghambaan. Maka, akan tertanam dalam diri kita rasa lemah di hadapan Allah SWT. 

Namun, pada saat yang sama, tertanam pula kekuatan, rasa percaya diri, dan optimisme karena merasa memperoleh bantuan dan kekuatan dari Allah. Apabila suatu pekerjaan dilakukan atas bantuan Allah, pasti dia sempurna, indah, baik, dan benar karena sifat-sifat Allah ''berbekas'' pada pekerjaan tersebut.

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement