Sabtu 11 Jan 2020 13:30 WIB

Saleha Jabeen, Perempuan Muslim Pertama di Angkatan Udara AS

Sebagai rohaniwan Muslim, Jabeen akan membantu prajurit Angkatan Udara AS.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Saleha Jabeen, Perempuan Muslim Pertama di Dephan AS. Kandidat Kapelan Angkatan Udara (AU) AS Letnan Dua Saleha Jabeen (kiri) dan Sersan AU AS Alexander James menandatangani surat penugasan Jabeen sebagai rohaniwan Muslim perempuan pertama di Angkatan Udara AS di Catholic Theological Union, Chicago, Illinois, 18 Desember 2019.
Foto: U.S. Air Force photo/ Tech. Sgt. Armando A. Schwier-Morales
Saleha Jabeen, Perempuan Muslim Pertama di Dephan AS. Kandidat Kapelan Angkatan Udara (AU) AS Letnan Dua Saleha Jabeen (kiri) dan Sersan AU AS Alexander James menandatangani surat penugasan Jabeen sebagai rohaniwan Muslim perempuan pertama di Angkatan Udara AS di Catholic Theological Union, Chicago, Illinois, 18 Desember 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Saleha Jabeen menjadi seorang Kandidat Kapelan dengan pangkat letnan dua di Catholic Theological Union Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) di Chicago pada 18 Desember 2019. Sejak itu, ia resmi menjadi seorang kapelan atau rohaniwan Muslim (chaplain) sekaligus perempuan pertama di Departemen Pertahanan AS.

“Saya pertama kali datang ke AS pada 14 tahun lalu sebagai mahasiswa internasional. Saya pikir akan belajar dan memberi kontribusi dalam dunia usaha,” ujar Jabeen dilansir Dvids, Sabtu (11/1).

Baca Juga

Namun, pikiran Jabeen berubah ketika mengetahui tentang persidangan yang dihadapi oleh anggota militer melalui saudara laki-lakinya. Ia pun kemudian mengikuti saudaranya itu di Angkatan Darat AS, di mana melihat lebih banyak pelajaran tentang tujuan dan mimpinya terungkap.

Saat berada di Korps Medis Angkatan Darat AS, Jabeen menerima kesempatan untuk bekerja bersama para kapelan dan membantu sesama prajurit. Ia pun mengaku saudara laki-lakinya itu adalah sumber inspirasinya selama ini.

“Karena dedikasinya dan karir militernya, saya mengakui pentingnya peran seorang kapelan dalam angkatan bersenjata. Saya melihat ketika satu anggota dikerahkan, semua anggota keluarga mereka bergabung dengan mereka,” ujar Jabeen.

Selama karier di militer, Jabeen bertemu James Bey, seorang Letnan Satu dari 451st Civil Affairs Battalion. Mereka kemudian menjadi teman baik dan saling membimbing.

Ketika Jabeen berbicara tentang mimpinya kepada Bey untuk menjadi seorang kapelan Muslim perempuan yang pertama, temannya itu tidak memiliki titik referensi. Meski demikian, ia terus mendukung Jabeen dalam merintis jalan meraih mimpi.

“Saleha luar biasa, karena sebagai seorang ayah, Anda ingin dapat memberitahu anak-anak bahwa mereka bisa menjadi apa saja. Saya sekarang menunjuk Jabeen sebagai contoh seorang perempuan yang memecahkan penghalang selama ini,” ujar Bey dalam upacara pelantikan Jabeen.

Kapelan di Angkatan Udara merupakan para profesional pelayanan keagamaan yang mendukung kebutuhan spiritual penerbang di seluruh dunia. Departemen Pertahanan memiliki anggota layanan dari banyak agama dan mereka yang tidak beragama.

“Kapan pun kami memajukan kebebasan beragama itu adalah kemenangan bagi semua orang beriman. Faktanya Amerika adalah negara di  mana Konstitusi menjamin kebebasan Anda untuk merangkul atau menjauhkan diri dari cita-cita agama dan Korps Kapelan yang baru saja dimasuki oleh Jabeen untuk memastikan setiap penerbang memiliki pendukung kebebasan beragama. Saya sangat bangga Angkatan Udara kami bersedia menugaskan perempuan pertama di Departemen Pertahanan,” ujar pernyataan kepala Angkatan Udara AS, Steven Schaick.

Perjalanan Jabeen di Angkatan Udara AS baru saja dimulai. Ia dijadwalkan untuk menyelesaikan pelatihan dan kemudian akan ditugaskan ke stasiun tugas di mana akan mendukung para penerbang. Ia berharap terus menginspirasi orang dan memecahkan hambatan.

“Ketika orang lain melihat apa yang sudah saya lakukan, saya  ingin mereka tahu Tuhan memiliki rencana untuk Anda dan menjadi versi terbaik dari diri Anda dan menyelesaikan misi yang secara khusus dirancang untuk diselesaikan,” ujar Jabeen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement