Kamis 09 Jan 2020 18:20 WIB

PUI Menilai Kemenag Belum Mengakomodasi Semua Ormas Islam

Kemenag dinilai PUI belum mengakomodasi semua ormas Islam.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
   PUI Menilai Kemenag Belum Mengakomodasi Semua Ormas Islam. Foto:  Ormas Islam. (ilustrasi)
Foto: Agung Supriyanto/Republika
PUI Menilai Kemenag Belum Mengakomodasi Semua Ormas Islam. Foto: Ormas Islam. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi menyampaikan ingin merangkul semua ormas Islam apapun masa lalunya asalkan mau bersama-sama membangun bangsa Indonesia. Wakil Ketua Majelis Syuro Persatuan Umat Islam (PUI), KH Nazar Haris menyambut baik keinginan menag, tapi menurutnya Kementerian Agama (Kemenag) belum mengakomodasi semua ormas Islam.

KH Nazar menyampaikan, menag secara tersirat mengatakan ada ormas-ormas yang radikal dan tidak sejalan dengan pemerintah. Tetap mereka akan tetap ada dalam pembinaan Kemenag. Oleh karena itu, PUI menyambut baik keinginan menag yang ingin merangkul semua ormas Islam.

Baca Juga

Untuk merealisasikan keinginan menag merangkul semua ormas Islam, dia menyampaikan, perlu ada program nyata yang harus dibicarakan dengan ormas-ormas Islam. "Sekarang yang nyata saja Kemenag ini tidak akomodatif terhadap ormas-ormas Islam dan ormas-ormas secara umum," kata KH Nazar kepada Republika.co.id, Kamis (9/1).

Ia menjelaskan, undang-undang keormasan mengamanatkan bahwa ormas harus mendapatkan anggaran dari APBN. Tapi ormas Islam tidak semuanya dapat anggaran, artinya pemerintah belum akomodatif terhadap semua ormas Islam.

Jadi yang dimaksud merangkul semua ormas Islam oleh menag itu apa, kalau maknanya sekedar silaturrahim saja terlalu sederhana. Apakah merangkul yang dimaksud menag artinya pemerintah mau membantu dan memfasilitasi semua ormas Islam.

"Supaya ormas Islam ini punya kemampuan untuk membina masyarakatnya dalam rangka pembinaan kebangsaan, ormas Islam ini punya kaidah apalagi yang tergabung di Majelis Ulama Indonesia (MUI) misalnya kaidah bagaimana ormas kepada Ulil Amri," ujarnya.

Mantan Ketua Umum PUI ini juga menyampaikan, ormas Islam yang berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia adalah stakeholder yang berjasa bagi kemerdekaan Indonesia. Ormas-ormas Islam ini banyak berkorban untuk sampai terbentuknya NKRI.

Ia mengatakan, bila dalam perjalanannya terjadi perbedaan pendapat antara ormas Islam dengan pemerintah. Itu disebabkan oleh adanya informasi yang bias. Karena ditengah perpolitikan bangsa Indonesia ini ada kelompok atau orang-orang yang berupaya memisahkan pemerintah dan ormas-ormas Islam. Misalnya kelompok PKI yang berupaya melakukan intrik supaya antara ormas Islam dan pemerintah berjarak.

"Jadi kita menanggapi pernyataan menteri agama cukup konstruktif artinya dia memahami bahwa inilah ormas Islam yang paling berjasa bagi bangsa Indonesia, disamping kelompok lainnya, pernyataan menag konsolidasi kebangsaan yang bagus, bangsa ini jangan dibiarkan terpecah, bagaimana bangsa ini berdaya kalau terpecah," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement