Senin 30 Dec 2019 13:18 WIB

Kasta Dalit Bantah Masuk Islam Sebagai Protes Tembok Ambruk

Sebelumnya, dilaporkan orang kasta Dalit berencana masuk Islam karena ketidakadilan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Kasta Dalit Bantah Masuk Islam sebagai Protes Tembok Ambruk. Foto ilustrasi pekerja kasta rendah India (Dalit).
Foto: AP Photo/Rafiq Maqbool
Kasta Dalit Bantah Masuk Islam sebagai Protes Tembok Ambruk. Foto ilustrasi pekerja kasta rendah India (Dalit).

REPUBLIKA.CO.ID, CHENNAI -- Penduduk kasta Dalit di sebuah kampung di dekat Kota Coimbatore di negara bagian Tamil Nadu, India, sebelumnya dilaporkan akan memeluk Islam sebagai bentuk protes atas runtuhnya tembok yang menewaskan 17 orang. Tembok itu roboh di deretan rumah-rumah Dalit di Nadur pada 2 Desember 2019.

Penduduk Dalit itu mengumumkan mereka akan masuk Islam pada 5 Januari 2020. Mereka juga menyebut sebagai anggota organisasi lokal, Tamil Puligai Katchi, dan warga dari kampung Nadur.

Baca Juga

Organisasi itu mengatakan, lebih dari 2.000 warga Dalit di Mettupalayam berjanji akan masuk Islam, termasuk sejumlah anggota keluarga dari korban yang meninggal. Keputusan itu diambil sebagai bentuk protes atas dugaan kegagalan polisi mengambil tindakan terhadap pemilik sebuah rumah di bawah Undang-undang SC/ST (Pencegahan Kekejaman) sehubungan dengan insiden runtuhnya dinding. Mereka juga mengklaim telah didiskriminasi oleh polisi dan pihak berwenang lainnya atas ketidakpedulian mereka.

Namun, beberapa hari setelah klaim itu, penduduk desa justru membantahnya. Dilansir di The Indian Express, Senin (30/12), kerabat dan tetangga korban di desa Nadur mengatakan tidak ada kelompok Muslim yang mendekati mereka. Mereka juga menegaskan mereka adalah penyembah dewa-dewa Hindu, terutama Ram.

Sementara itu, Tamil Puligai Katchi mengubah klaim mereka kemarin Ahad. Organisasi lokal ini mengatakan, orang-orang Dalit yang telah memutuskan memeluk Islam adalah warga Tirupur, Coimbatore, dan tempat-tempat lainnya.

Tamil Nadu sendiri memiliki sejarah dalam jumlah mualaf secara massal di Meenakshipuram pada 1981, di mana sejumlah besar individu Kasta Terdaftar telah memeluk Islam. Ahad lalu, M Ilavenil dari Tamil Puligal Katchi mengatakan kepada The Indian Express, setidaknya 3.000 orang Dalit dari daerah itu akan masuk Islam. Menurutnya, pemerintah tidak bertindak terhadap runtuhnya tembok pemisah itu. Karena itu, kata dia, berpindah keyakinan adalah solusi melawan diskriminasi itu.

Namun, ketika diberi tahu beberapa warga desa Mettupalayan mengatakan mereka tidak akan pindah agama, ia berkata: "Ya, kami tidak memiliki akses ke desa sekarang karena polisi. Mereka mungkin memeluk Islam nanti. Pada 5 Januari, setidaknya 300 Dalit akan memeluk Islam di Mettupalayam."

Saat ditanya siapa warga yang dimaksud, ia menjawab warga itu adalah orang-orang dari Tirupur, Coimbatore, dan daerah sekitarnya.  Di desa Nadur Adi Dravida, M Subramanian (70 tahun), mengatakan tidak ada alasan baginya masuk Islam.

"Semua agama itu baik. Islam baik untuk mereka, Hindu baik untuk kita. Mengapa kita harus berpindah keyakinan? Setelah kecelakaan itu, banyak organisasi mengunjungi kami. Kami berterima kasih pada mereka. Tapi mereka seharusnya tidak menggunakan kami untuk politik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement