Kamis 19 Dec 2019 23:53 WIB

Gubernur Banten Ajak Perkuat Kerukunan dan Toleransi

Kerukunan dan toleransi kunci sukses pembangunan bangsa.

Gubernur Banten H Wahidin Halim.
Foto: Pemprov Banten
Gubernur Banten H Wahidin Halim.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG— Gubernur Banten, Wahidin Halim, mengajak pemerintah provinsi, kabupaten/kota serta instansi terkait khususnya TNI dan Polri untuk memperkuat kerjasama dan solidaritas dalam memperkuat kerukunan dan toleransi di Banten menjelang Natal dan Tahun Baru.

"Karena Banten merupakan provinsi yang agamais dan toleran, saya percaya natal dan tahun baru bisa berjalan aman terkendali, nyaman dan rukun. Pemerintah baik Pemprov maupun kabupaten/kota beserta jajaran perlu meningkatkan solidaritas dan kerjasama dengan instansi terkait khususnya kepolisian dan TNI agar suasana damai itu tetap terjaga," kata Gubernur Banten Wahidin Halim usai menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Menyambut Natal dan Tahun Baru 2020 bertempat di Halaman Mapolda Banten, Serang, Kamis (19/12).

Baca Juga

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kerjasama antara aparatur pemerintah daerah, TNI Polri dan unsur terkait menyambut perayaan Natal 2019 dan tahun baru 2020 di Provinsi Banten.

Sehingga tercipta suasana yang kondusif, aman terkendali serta toleransi antar umat beragama di Banten tetap terjaga dengan baik dan masyarakat bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.

Dalam rangkaian apel, juga dilakukan pemusnahan minuman keras oleh Gubernur yang dilanjutkan dengan pengecekan pasukan yang akan bertugas dalam Operasi Lilin menyambut Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Provinsi Banten.

Sementara, Kapolda Banten, Irjen Pol Tomsi Tohir, yang bertindak sebagai pembina upacara dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin ini membacakan sambutan Kapolri, bahwa operasi lilin se-Indonesia dilaksanakan selama 10 hari mulai Senin (23/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020) yang terpusat di 61 ribu obyek seperti gereja, tempat-tempat perayaan tahun baru, terminal, bandara dan tempat wisata lokasi perayaan.

"Dalam menyambutnya, dilakukan tindakan preventif yakni deteksi dini dan intelejensi kerawanan. Ada beberapa kerawanan seperti terorisme, laka, kriminal biasa, aksi penolakan ibadat, konflik sosial, narkoba, dan lainnya. Untuk itu, diperlukan adanya koordinasi dengan instansi terkait agar terjadi kerja sama yang baik," kata Tomsi Tohir.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement