Rabu 18 Dec 2019 15:48 WIB

Menag Pesan ke Umat Buddha untuk Menjaga Kedamaian

Kedamaian berdampak besar bagi pembangunan ekonomi bangsa.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Menag Pesan ke Umat Buddha untuk Menjaga Kedamaian. Foto Menteri Agama Fachrul Razi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menag Pesan ke Umat Buddha untuk Menjaga Kedamaian. Foto Menteri Agama Fachrul Razi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Fachrul Razi mengingatkan pentingnya menjaga kedamaian dalam berbangsa dan bernegara. Hal ini disampaikannya di hadapan ratusan pemuka agama Buddha yang menghadiri Silaturahmi Bersama Menteri Agama dan Evaluasi Pelaksanaan Program Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama (Kemenag).

"Kedamaian ini juga sangat besar sekali dampaknya, bukan saja bagi pembangunan kehidupan agama saja, tetapi juga Kedamaian sebuah bangsa," kata Fachrul melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (18/12).

Baca Juga

Silaturahim bersama menteri agama ini dihadiri sekitar 200 pemuka agama Buddha. Hadir pula Dirjen Bimas Buddha Caliadi Biku Sangha dan Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Hartati Murdaya, serta Ketua Persatuan Umat Buddha (Permabudhi) Arief Harsono.

Kepada ratusan umat Buddha, Fachrul bercerita baru pulang dari sebuah negara Arab yang sangat maju pimpinannya. Pemimpin tersebut berkata Anda banyak membangun hotel mewah tapi siapa yang mau tinggal di hotel itu.

"Kan harus ada orang datang (untuk) tinggal, orang nggak akan datang kalau kehidupan di tempat Anda tidak damai tidak tenteram, mustahil," kata Fachrul yang baru kembali dari kunjungan kerjanya ke Abu Dhabi di Uni Emirat Arab.

Dia menyimpulkan kedamaian menjadi salah satu syarat agar sebuah negara dan bangsa dapat bergerak maju. Menurutnya, kedamaian sangat diperlukan dan dibutuhkan untuk pembangunan agama dan pembangunan ekonomi bangsa.

"Tadi saya mendengar, dibacakan dalam Dhammapada, umat Buddha diajarkan pertengkaran membawa petaka. Jadi, kalau kita masih bertengkar saja, kapan majunya bangsa ini," ujarnya.   

Fachrul juga mengapresiasi kehidupan antarumat beragama yang selama ini telah berjalan dengan baik. Hal ini, menurutnya, tidak lepas dari ajaran semua agama yang selalu menekankan bukan hanya pada hubungan vertikal kepada Tuhan, tapi juga jalinan hubungan horisontal antarmanusia.

"Saya kira, semua agama memiliki tujuan yang sama, yaitu memperbaiki akhlak. Dalam Islam, Rasulullah diturunkan untuk memperbaiki akhlak dan ini ujungnya tentu kedamaian," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement