REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Anggota Dewan Eksekutif Pemuda Bersatu Malaysia Muhammad Muzzammil Ismail menyarankan pemuda Muslim menggunakan media sosial dengan bijak. Dia mengimbau pemuda Muslim dapat memanfaatkannya dengan aktif untuk melawan islamofobia.
Dilansir Bernama, Senin (16/12), dia menekankan penting bagi pemuda Muslim untuk menggambarkan citra positif Islam. "Mereka harus lebih aktif dalam berkomunikasi dengan orang lain, merangkul keragaman dan yang paling penting jangan mencoba menghindari masalah, tetapi cobalah menyelesaikannya dengan kebijaksanaan," katanya kepada Bernama di acara KTT Pemuda Kuala Lumpur 2019.
Dia mengatakan pembelajaran antarbudaya antara orang-orang muda di seluruh dunia akan membantu dalam menyampaikan ajaran Islam yang benar sebagai agama damai. KTT Pemuda Kuala Lumpur berlangsung dari 18 hingga 21 Desember di Kuala Lumpur Convention Centre. Acara tersebut akan dipimpin oleh Perdana Menteri Tun Mahathir Mohamad.
Keterlibatan Muhammad Muzzammil di kegiatan tersebut diharapkan fokus pada teknologi dan pembangunan berkelanjutan. Dia juga mengatakan negara Muslim harus terus memperjuangkan pendidikan dan inovasi agar setara dengan negara maju.
"Kemajuan sejati adalah ketika kita, negara Muslim, mencapai kemajuan yang konsisten dengan nilai-nilai dan ajaran Islam," katanya.
Sementara itu, pakar geopolitik dan tata kelola manusia Wan Ahmad Fayhsal Wan Ahmad Kamal mengatakan kerangka kerja baru untuk pendidikan pemuda, pelatihan dan mobilitas bakat harus dipertimbangkan oleh negara-negara Muslim untuk memungkinkan anak muda mereka setara dengan teman sebaya di bagian lain dunia.
"Kami ingin anak-anak muda kita keluar dari siklus pendidikan yang sebelumnya tertutup dan picik dan merangkul konsep 'pendidikan terbuka'. Kami ingin anak-anak muda kita mendapatkan paparan global dan akses ke peluang pendidikan terbaik secara global," katanya.
Wan Ahmad Fayhsal akan fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan pertukaran pemuda di KTT Pemuda Kuala Lumpur, menggarisbawahi pentingnya komitmen untuk pembelajaran seumur hidup dan akses yang adil terhadap peluang terutama di kalangan kaum muda.