Selasa 10 Dec 2019 14:12 WIB

Dampak Positif Kerukunan Antarumat Beragama Terhadap Ekonomi

Kerukunan perlu terus dijaga agar ekonomi terjaga.

Rep: Febrianto Adi Saputro / Red: Nashih Nashrullah
Kerukunan Beragama (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kerukunan Beragama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kerukunan antarumat beragama berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. 

Saat ini, menurut anggota DPR RI Komisi VII, Dyah Roro Esti, Indonesia memerlukan kerukunan dalam hidup bersama. Dengan berbagai macam budaya, agama, dan ras yang ada di Indonesia, kerukunan antar sesama akan membawa hal-hal positif. 

Baca Juga

"Salah satunya pertumbuhan perekonomian golongan tersebut," kata saat melakukan sosialisasi empat pilar di Lamongan, Jawa Timur, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/12).

Dia memberikan contoh kerukunan yang ada di Desa Balun, Lamongan yang terkenal dengan nama Desa Pancasila atau Desa Wisata Religi. Di desa tersebut, tiga pemeluk agama Islam, Kristen, dan Hindu hidup berdampingan dengan rukun. 

Hal tersebut menjadikan desa Balun berpotensi wisata menarik turis-turis untuk datang dan mempelajari lebih lanjut tentang kebudayaan yang ada di desa tersebut. 

Menurut Roro, bentuk kerukunan ini mempunyai dampak positif jika potensi wisata seperti ini bisa tercapai. Roro berharap apa yang telah dilakukan Desa Balun bisa juga dilakukan desa-desa lain, tak hanya di Lamongan tapi di seluruh Indonesia. 

Selain itu Roro juga mengimbau agar nilai-nilai dan norma-norma dalam beretika seperti bersikap baik dan sopan, saling menghargai dan menghormati sesama. Selain itu, juga menghindari berkata kasar yang dapat menyinggung perasaan orang lain harus diterapkan sejak dini supaya kerukunan di masyarakat dapat tercapai. 

Kemudian Roro memaparkan mengenai empat konsensus dasar seluruh rakyat Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. “Pancasila adalah tameng bagi bangsa Indonesia untuk bisa hidup secara harmonis dan menghindari isu-isu horizontal,” ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement