Selasa 10 Dec 2019 17:27 WIB

Erdogan tak akan Berhenti Membela Hak Palestina

Erdogan mengatakan situasi di Palestina semakin buruk.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Erdogan tak akan Berhenti Membela Hak Palestina. Foto ilustrasi para pengunjuk rasa Palestina di dekat perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza, bagian timur Gaza.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Erdogan tak akan Berhenti Membela Hak Palestina. Foto ilustrasi para pengunjuk rasa Palestina di dekat perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza, bagian timur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengingatkan  kasus Yerusalem merupakan perhatian utama OKI. Dilansir di Hurriyet Daily News, Senin (9/12), Erdogan mengatakan situasi di Yerusalem dan Palestina semakin buruk setiap hari.    

Dia mencatat, sikap Israel yang tidak mengakui hak-hak, hukum, keadilan dan kemanusiaan terus memperdalam krisis terhadap Muslim di kawasan tersebut. Erdogan mengatakan, di Palestina, gadis-gadis muda yang tidak bersalah, ayah, ibu, orang tua, anak-anak, dan remaja dieksekusi di depan umum dan dibunuh secara brutal oleh Israel.

Baca Juga

"Selain itu, saya ingin menunjukkan kekasaran Israel yang didukung oleh negara-negara Barat dan saya ingin mengatakan dengan sangat sedih beberapa negara Arab juga melakukan ini. Kami tidak akan pernah berhenti membela hak-hak Palestina dan berdiri dalam solidaritas dengan semua yang tertindas," katanya.   

Erdogan mengatakan pendekatan imperialis untuk memecah, menghancurkan, dan memerintah terus berlanjut di negara-negara Islam. "Semakin baik kita melindungi anak-anak, wanita, lansia, dan cacat terhadap ancaman Barat, semakin kita melindungi struktur keluarga kita," katanya.    

Presiden Turki mengatakan negara-negara Islam terisolasi membuang-buang peluang dan energi mereka. "Muslim, yang membentuk sekitar seperempat dari populasi dunia saat ini, sayangnya tidak memiliki pengaruh politik atau kecakapan ekonomi, sosial atau budaya," kata Erdogan.    

Erdogan menekankan tidak mungkin untuk pergi ke suatu tempat hanya dengan mengeluh atau berbicara. Menurut dia, umat Islam perlu memikirkan dengan hati-hati, menganalisis, dan menghasilkan solusi untuk masalah ini.    

"Adalah tanggung jawab kita, kaum Muslim, untuk membawa peradaban Islam ke tempat yang seharusnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement