REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nur Faridah
Dalam kitab Khawashul Quran karya al-Ghazali disebutkan, Ibnu Qutaibah menuturkan bahwa seorang laki-laki bani Ka'ab pernah memasuki Kota Basrah untuk menjual kurma tetapi belum juga menemukan tempat untuk berjualan. Lama mencari, akhirnya ia menemu kan sebuah rumah yang sudah lusuh dan dipenuhi sarang laba-laba.
Laki-laki itu kemudian bertanya kepada orang di sekitarnya, "Apakah rumah ini ada pemiliknya?" Orang yang ditanya itu menjawab, "Ya, ada." Orang itu lalu menunjukkan si pemilik rumah tersebut. Laki-laki itu pun bergegas menuju rumahnya.
Sesampainya di rumah si pemilik rumah tadi, laki-laki itu bertanya, "Maukah engkau menyewakan rumah tersebut kepadaku?" Si pemilik rumah menjawab, "Boleh, tetapi berhati-hati lah. Rumah itu dihuni jin Ifrit jahat. Se tiap orang yang masuk ke dalamnya selalu mengalami nasib buruk dan celaka."
Laki-laki itu pun berkata, "Se wakanlah kepadaku, aku siap menempati rumah itu bersamanya. Semoga Allah menolong dan melindungiku dari kejahatannya." Dengan perasaan khawatir, si pemilik rumah itu pun mengizinkannya menempati rumah itu. Laki-laki itu pun masuk ke dalam rumah tadi lalu membersihkannya.
Saat malam tiba, ada sesosok makhluk hitam legam dengan sorot mata merah menyala seperti obor melihatnya tajam. Laki-laki itu pun membaca ayat Kursi. Namun, setiap kali ia membaca ayat Kursi itu, makhluk tersebut juga mengikutinya. Laki-laki itu terus membaca ayat Kursi hingga makhluk itu menghilang.
Selanjutnya, ia pun bisa tidur de ngan tenang. Pagi harinya, ia mene mukan bekas terbakar dan abu di tem pat kejadian semalam. Ia pun me nanya kan kepada orang di sekitarnya.
Mereka menanggapi, "Engkau telah membakar jin Ifrit! Dengan apa engkau melakukannya?" Laki-laki itu pun menceritakan kejadian semalam. Dalam kisah lain, Abu Hurairah per nah ditugasi Nabi menjaga gudang harta zakat fitrah. Tiga malam ber turut-turut ia kedatangan pencuri yang mengambil sesuatu dari gudang itu.
Abu Hurairah melaporkan kepada Nabi perihal pencuri tadi dan menceritakan saran pencuri tersebut perihal ayat Kursi. Beliau kemudian berkata, "Apa yang disarankannya itu benar. Namun, tahukah kamu siapa sesungguhnya pencuri itu? Ia adalah setan yang menyerupai manusia. Ia sejatinya makhluk pendusta besar." (HR al-Bukhari)
Dengan membaca ayat Kursi pada malam hari, seseorang akan terhindar dari hal buruk. Sebab, pada ayat itu dikatakan bahwa Allah Mahahidup, terus mengurus makhluk-Nya, serta tidak pernah mengantuk apalagi tidur. Dia juga mengetahui semua hal di dunia ini. Dia sama sekali tidak berat menjaga ciptaan-Nya. Ayat ini menegaskan keberadaan-Nya Yang Mahakuat tak tertandingi. Dialah yang layak dimohonkan perlindungan.