Kamis 05 Dec 2019 05:02 WIB

Kandidat Partai Brexit Sebarkan Pandangan Islamofobia

Kandidat Partai Brexit menyatakan Islam merupakan masalah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Kandidat Partai Brexit Sebarkan Pandangan Islamofobia. Foto ilustrasi Muslim muda Inggris.
Foto: Reuters/Olivia Harris
Kandidat Partai Brexit Sebarkan Pandangan Islamofobia. Foto ilustrasi Muslim muda Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kandidat Partai Brexit untuk Birmingham Ladywood, Andrew Garcarz, dituduh menyebarkan pandangan islamofobia dan anti-Semit di media sosial. Berdasarkan tangkapan layar yang diperoleh oleh aktivis anti-rasialis Hope not Hate, Garcarz dalam sebuah unggahan tentang terorisme menyatakan Islam merupakan masalah.

"Islam adalah masalah di sini. Dan sampai kita menghancurkan mereka (Muslim), dunia tidak akan pernah menjadi tempat yang aman," katanya dilansir di Birmingham Live, Rabu (4/12).

Baca Juga

Di samping itu, dalam sebuah unggahan pada Agustus 2018, ia mengeluhkan tentang orang kulit putih yang dituduh melakukan rasialisme. "Anda merampok kami, membajak kami, dan memperkosa anak-anak kami. Tetapi, ketika polisi kulit putih menangkap seorang anggota geng hitam, seorang pengedar narkoba Asia atau seorang geng Asia yang mewakili ancaman bagi masyarakat kita, Anda menyebut mereka rasialis," ujarnya.

Garcarz juga mengaitkan dengan sebuah teori konspirasi, yang dikenal sebagai rencana Coudenhove-Kalegri. Sebuah rencana rahasia yang diklaim digencarkan untuk menghancurkan ras kulit putih di Eropa melalui imigrasi, yang mengarah ke Eropa didominasi oleh orang Yahudi.

"Warga Eropa di masa depan tidak akan menjadi 'People of the Old Continent', tetapi semacam submanusia, produk-produk miscegenation," kata Garcarz dalam sebuah unggahan di Facebook Juni 2016.

Adapun miscegenation mengacu pada berbagai kelompok ras yang berbaur, dan memiliki anak. Ini adalah kata yang tidak lagi umum digunakan di Inggris.

Saat ditanya mengenai komentarnya tentang Islam dan terorisme, Garcarz mengaku lupa. "Saya tidak ingat soal itu sama sekali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement