REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelatihan intensif fasilitator tahfiz anak dan balita digelar untuk pertama kalinya di DIY pada 6 hingga 8 Desember 2019 nanti. Pelatihan ini menghadirkan pakar ilmu Alquran dari Mesir yang juga sekaligus penemu Metode Tabarak yakni Syekh Dr Kamil el-Leboody.
Ketua Panitia, Ustazah Seri Riyanti, mengatakan pelatihan ini digelar dengan menyasar guru TK, guru dari rumah tahfiz hingga guru perseorangan yang ingin mendirikan rumah tahfidz. Yang mana, tujuannya untuk melahirkan generasi hafiz Alquran sejak dini melalui Metode Tabarak.
"Sasarannya pengajar yang nantinya menjadi fasilitator untuk mengajarkan anak-anak," kata Seri kepada Republika.co.id di White Paal Resto, Yogyakarta, Rabu (4/12).
Peserta yang mengikuti pelatihan diperkirakan mencapai 200 peserta. Peserta tidak hanya berasal dari DIY, namun juga dari berbagai daerah lainnya di Indonesia. Bahkan, juga ada yang dari luar negeri.
"Jateng, ada dari Sumatra seperti Bengkulu, Lampung, Riau, Palembang. Ada dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sorong di Papua dan Abu Dhabi," jelasnya.
Saat pelatihan, peserta diberikan modul yang berisi terkait Metode Tabarak. Dalam modul tersebut terdapat berbagai silabus hingga bagaimana cara mempraktikkan metode tabarak untuk melahirkan generasi hafiz Alquran sejak dini.
"Kemudian bagaimana setelah itu untuk mendampingi anak-anak menghafal Alquran di rumah. Targetnya 60 persen di rumah dan 40 persen itu di rumah tahfiz," ujarnya.
Selain itu, alasan kegiatan ini digelar di DIY karena masih minimnya pengetahuan masyarakat terkait Metode Tabarak. Dan juga sebagai upaya untuk memperluas dakwah Syekh Dr Kamil el-Leboody.
Kegiatan ini akan digelar di Grand Serela Yogyakarta. "Ini untuk memperluas dakwah di seluruh Indonesia. Di sini belum banyak masyarakat yang mengenal metode ini. Jadi mudah-mudahan setelah acara ini masyarakat jadi tahu," tambahnya.
Setelah mendapatkan pelatihan, diharapkan semakin banyak fasilitator yang memahami metode tabarak. Sehingga, kelas tahfiz pun semakin banyak muncul baik di DIY maupun di daerah lain. "Setelah latihan ini diharapkan banyak yang membuka rumah tahfiz," kata fasilitator yang juga panitia pelatihan yakni Ustazah Siti Indah Kurniawati.