REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semasa hidupnya, Abdul Latif al-Baghdadi, Ilmuwan kelahiran Baghdad begitu produktif menulis. Beragam karya muncul hasil pemikiran al-Baghdadi. Salah satunya, soal kesehatan.
Ada dua kitab yang ditulis al-Baghdadi, yakni Mukhtarat fi al-Tibb (Kita Hirudoterapi) dan Al-Thibb min al-Kitab waal-Sunna (Pengobatan dari Kitab dan Kehidupan Nabi Muhammad).
Mukhtarat fi al-Tibb (Kitab Hirudoterapi)
Dalam kitab ini, al-Baghdadi memperkenalkan penggunaan lintas sebagai terapi kesehatan secara modern yakni membersihkan jaringan tubuh setelah operasi bedah. Namun, al-Baghdadi memahami penggunaan lintah memiliki resiko utamanya faktor kotoran dan debu yang bakal masuk saat terapi.
Seperti diketahui sejak lama lintah digunakan dalam dunia medis. Ada beberapa kelebihan penggunaan lintah dalam dunia medis seperti :
- Penggunaan lintah untuk medis juga cukup membantu bagi bedah mikro. Sebab, lintah efektif untuk mengurangi pembekuan darah.
- Lintah juga digunakan untuk menghilangkan darah kotor dari tubuh seorang pasien guna menyeimbangkan tubuh manusia.
- Lintah mempercepat pembekuan darah dan sebagai mineral yang mengandung obat.
- Lintah juga efektif meredakan tekanan vena dari pengumpulan darah.
- Dalam bedah rekonstruksi, lintah digunakan untuk merangsang sirkulasi darah.
Al-Thibb min al-Kitab waal- Sunna (Pengobatan dari Kitab dan Kehidupan Nabi Muhammad’).
Al-Baghdadi menggambarkan, praktik kedokteran Islam sejak zaman Nabi Muhammad di dalam buku tersebut.