Jumat 29 Nov 2019 15:00 WIB

Saudi dan Uni Emirat Arab Perkuat Kerja Sama

Kerja sama terjalin dalam berbagai bidang seperti ekonomi, pembangunan, dan keamanan.

Peta Arab Saudi
Peta Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) memperkuat kerja sama. Sektor ekonomi, pembangunan, dan keamanan, menjadi perhatian kedua negara Timur Tengah itu.

Menguatnya ikatan kerja sama dua negara kerajaan itu disampaikan dalam sebuah tulisan bersama yang ditulis oleh Duta Besar UEA untuk Arab Saudi Sheikh Shakhbout Bin Nahyan Al Nahyan dan Duta Besar Arab Saudi untuk UEA Turki Aldakhil. Dalam tulisan itu, disebutkan bahwa kedua negara akan bergandengan tangan untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah.

Mereka mengatakan, kedua negara ingin saling bahu membahu dalam mewujudkan stabilitas ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Persamaa visi, tulis mereka, menjadi penting lantaran kedua negara saat ini memiliki 70 persen penduduk yang sangat produktif, yakni yang berusia di bawah 35 tahun.

Mereka melanjutkan, dengan komposisi penduduk yang didominasi kalanagn milenial, maka kedua negara harus menyadari bahwa milenial adalah mereka yang sangat terhubung dengan dunia melalui internet. Teknologi bagi generasi milenial telah menjadi bagian dari proses pencarian ilmu pengetahuan dan pengambilan keputusan.

 

"Oleh karena itu, Arab Saudi dan UEA harus menciptakan proyek jangka panjang untuk bebera dekade kedepan dan mencoba berkontribusi dalam membangun dan membentuk dunia masa depan," kata mereka seperti dikutip saudigazette.com.sa, Rabu (27/11).

Tulisan itu dubuat usai pertemuan Dewan Koordinasi Saudi-Emirat yang berlangsung di Abu Dhabi. Dewan itu dipimpin Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad Bin Salman dan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohamed Bin Zayed.

Dua dubes itu mengatakan, kedua putra mahkota kerajaan itu sudah sangat serius dalam membangun kerja sama kedepan. "Bahkan, keduanya telah merencanakan proyek investasi jangka panjang untuk mengatasi jika pada suatu hari kedua negara kehabisan cadangangan minyak," kata mereka.

Mereka menambahkan, keharmonisan dua negara, visi politik yang jauh kedepan dan rencana pembangunan yang jelas, akan membuat rakyat kedua negara semakin sejahtera. Termasuk merangsang persaingan di kedua negara yang akhirnya bisa membawa kedua negara sukses di regional maupun internasional.

Pada akhir tulisan itu, kedua duta besar menulis bahwa kesepakatan dua negara juga akan mendukung pembangunan berkelanjutan di negara-negara Islam lainnya. "Pada saat yang sama, kedua negara tidak akan hanya menonton kekacauan yang dilakukan oleh para ekstremis yang menodai citra agama Islam yang sebenarnya," tulis mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement