Kamis 28 Nov 2019 14:09 WIB

Baitul Wakaf Berbagi Pengalaman Kelola Wakaf

Baitul Wakaf menerima kunjungan BWI Kabupaten Tulung Agung.

Baitul Wakaf berbagi pengalaman kelola wakaf kepada Pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Tulung Agung, Jawa Timur.
Foto: Dok Baitul Wakaf
Baitul Wakaf berbagi pengalaman kelola wakaf kepada Pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Tulung Agung, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baitul Wakaf menerima kunjungan pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Tulung Agung, Jawa Timur,   di kantor DPP Hidayatullah, Cipinang, Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (26/11). Rombongan yang dipimpin oleh Dr  H  Muhtarom MAg ini berjumlah 17 orang. 

Mereka  terdiri dari pimpinan pesantren Hidayatul Mubtadien, Kabag Kesra Tulung Agung, Kepala KUA Tulung Agung, perwakilan NU, Muhammadiyah dan IAIN Tulung Agung. 

Pembina Baitul Wakaf, Asih Subagyo mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan kepercayaan BWI Tulung Agung memilih Baitul Wakaf sebagai tempat sharing seputar pengelolaan wakaf.

“Selamat datang dan terima kasih kepada bapak Kiyai dan ustad sekalian atas kunjungannya. Kami mewakili Baitul Wakaf insya Allah siap berbagi dan saling belajar,” ujar Asih Subagyo seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Sementara itu dalam sambutannya, ketua BWI Tulung Agung menyampaikan tujuan kedatangan mereka untuk belajar lebih jauh mengenai wakaf produktif Baitul Wakaf Hidayatullah.

“Kami melihat Hidayatullah merupakan lembaga yang sudah besar dalam sisi pengelolaan wakafnya. Termasuk ketika kami hadir di Gedung Dakwah ini menunjukan pengelolaannya yang sudah sedemikian maju. Maka, kami ingin sekali bertukar pengalaman tentang wakaf produktif,” ujar Muhtarom, ketua BWI Tulung Agung. 

Saat pemaparan mengenai wakaf, Asih Subagyo menyebutkan tentang sejarah pengelolaan wakaf Hidayatullah yang tidak bisa dipisahkan dari peran wakaf. Maka, sebenarnya wakaf telah berperan sangat penting sejak awal dalam membangun pendidikan dan program yang saat ini telah berjalan. 

“Pesantren Hidayatullah yang kini mencapai 500 dan tersebar di semua provinsi hingga kabupaten, keberadaanya mayoritas diawali dari dana dan aset wakaf yang dihimpun dan dikelola. Termasuk gedung pusat dakwah ini juga berawal dari wakaf. Saat ini kami terus mendorong agar wakaf produktif bisa lebih besar berkembang ke depan,“ tutur Asih.

photo
Pengurus Baitul Wakaf dan BWI Perwakilan Tulung Agung bertukar cindera mata.

Acara ini dilanjutkan dengan sesi dialog bersama Rama Wijaya selaku direktur Baitul Wakaf yang membahas seputar pengelolaan wakaf produktif, pendekatan sinergi dan sejumlah kendala di lapangan. 

Program wakaf produktif Baitul Wakaf yang saat ini telah berjalan antara lain,  Wakaf Ritel dengan brand Sakinah Mart; dan wakaf sawah produktif yang berada di Bekasi, Jawa Barat. 

“Selain itu,  saat ini beberapa program yang tengah berjalan adalah wakaf pembangunan rumah sakit dan Sekolah Pemimpin,” kata Rama Wijaya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement