Senin 25 Nov 2019 17:00 WIB

KH Masyhuril Khamis Berinovasi Dakwah Sejak Kuliah

Memasuki masa kuliah, Kiai Masyhuril mengikuti berbagai organisasi pengembangan diri.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Dakwah
Foto: Dok. Republika
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) al-Washliyah KH Masyhuril Khamis mengawali dakwah dari dekat dengan Alquran sejak sekolah dasar. Padahal waktu itu belum ada tahfiz (menghafal Alquran) seperti saat ini.

"Yang ada hanya tialawah Alquran. Alhamdulillah, sejak SD hingga SMP saya selalu memenangkan lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), baik tingkat kabupaten mau pun provinsi Sumatra Utara," paparnya saat berbincang dengan Republika belum lama ini.

Selain menjadi Qari, Kiai Masyhuril rutin mendampingi ustaz di kampung halaman hingga ke pelosok. Ia pun sering menemani ayahanda berdakwah pada malam hari.

"Kepedulian orang tua saya terhadap anak-anak, itulah yang membuat saya tertarik dengan dunia dakwah dan pendidikan," kata dia.

Memasuki masa kuliah, Kiai Masyhuril mengikuti berbagai macam organisasi pengembangan diri, termasuk kegiatan keagamaan. Misalnya, pelatihan kemasjidan.

"Saya juga pernah ikut pelatihan jurnalistik dan sempat menulis di Harian Waspada, terbit di Medan. Hingga saat ini, kebiasaan menulis mendorong saya untuk giat dan menghasilkan beberapa buku," kata dia.

Saat kuliah ini, kemampuan berdakwahnya diuji. Ia memberikan pelatihan ke setiap masjid dan mushala di sekitar kampus. Ada hingga 163 masjid. Remaja masjid saat itu masih butuh banyak bimbingan.

"Di sinilah saya mulai berinovasi. Tidak hanya berdakwah, tetapi juga membantu mereka. Hal ini sebagai bagian dari pemberdayaan umat," kata dia.

Saat itu, dibukalah koperrasi sederhana yang hanya menjual minyak tanah, tetapi keberadaannya sangat dibutuhkan penduduk di kampung saya. Tak hanya ibu rumah tangga yang membeli minyak tanah yang dikelola remaja masjid. Kedai-kedai kopi juga membeli dari mereka. 

"Sehingga masjid dan mushala sejak saat itu mendapat sumber pendanaan yang tetap," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement