Rabu 20 Nov 2019 10:33 WIB

Laznas BMH Raih Penghargaan Filantropi Terinspiratif

Ini buah kolaborasi umat, masyarakat, dan pemerintah dengan BMH.

Laznas BMH menerima penhargaan Anugerah Syariah Republika (ASR) sebagai Lembaga Filantropi Terinspiratif.
Foto: Dok BMH
Laznas BMH menerima penhargaan Anugerah Syariah Republika (ASR) sebagai Lembaga Filantropi Terinspiratif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH)  kembali terpilih menjadi lembaga yang dinilai berhak menyandang penghargaan. Kali ini penghargaan diperoleh dalam Anugerah Syariah Republika (ASR) yang digelar di Jakarta, Selasa (19/11) malam.

Even tahunan Republika itu dimaksudkan agar seluruh komponen perekonomian syariah di Indonesia mampu membangun jaringan dan  berkolaborasi guna perekonomian syariah yang progressif ke depannya.

"Perlu untuk terus menguatkan networking untuk terus bisa kolaborasi, dan mudah-mudahan forum pertemuan ini bisa menjadi jembatan bertemu dengan mitra-mitranya, merumuskan sesuatu, merencanakan kerjasama supaya industri perekonomian syariah ke depan bisa tumbuh secara akseleratif," terang Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi dalam sambutannya.

Atas penghargaan tersebut, Wakil Direktur Utama Laznas BMH,  Supendi mengaku sangat tersanjung sekaligus bersyukur atas penilaian yang diterima lembaganya sebagai Filantropi Terinspiratif.

"Kami terus terang mengaku sangat bersyukur dan tersanjung, karena apa yang BMH bisa lakukan selama ini ternyata dinilai berdampak terhadap kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Tentu saja ini adalah buah kolaborasi umat, masyarakat dan pemerintah tentunya dengan BMH. Jadi, penghargaan BMH sebagai lembaga Filantropi Terinspiratif adalah wujud dedikasi kita semua untuk Indonesia," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (20/11).

Sementara itu Ketua Dewan Juri Anugerah Syariah Republika Nur Hasan Murti Aji dalam paparannya menyampaikan bahwa seluruh lembaga yang mendapat penghargaan dinilai berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif yang dibuktikan dengan beberapa indikator.

"Kriteria penilaian berbasiskan pada data kuantitatif berupa laporan resmi kinerja industri selama 2019 semester pertama tahun berjalan. Kriteria kualitatif ditentukan oleh  kualitas pelayanan, inovasi dan terobosan," urainya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement