REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran telah menghancurkan SMK Yayasan Abadi Karya atau Yadika 6 Bekasi, Jaticempaka, Pondok Gede pada Senin (18/11). Lembaga Filantropi, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan relawan medisnya untuk membantu evakuasi korban kebakaran.
"Sejak sore tim medis ACT sudah ada di lokasi dan terus siaga hingga malam karena api masih terlihat masih membakar gedung sekolah hingga malam," kata Perwakilan Masyarakat Relawan Indonesia Kota Bekasi, Farhan, dikutip dari laman resmi ACT, pada Selasa (19/11).
Dalam musibah ini tidak ada korban jiwa, akan tetapi dikabarkan beberapa guru dan siswa mengalami patah tulang akibat lompat dari gedung bertingkat untuk menyelamatkan diri.
Dari pantauan tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) di lokasi semalam, api masih terlihat menyala hingga Senin malam. Petugas dari dinas pemadam kebakaran dibantu warga, serta relawan ikut melakukan proses pemadaman hingga pendinginan lokasi.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Aceng Sholahuddin mengatakan, kebakaran di Yadika 6 diduga akibat korsleting listrik. Hal itu dilihat karena titik awal api bermula dari ruang laboratorium komputer yang ada di lantai satu. "Api menjalar sampai ke lantai dua dan tiga, untuk lantai empat aman," kata dia.
Pada peristiwa ini, 16 orang mengalami luka-luka. Sebanyak 12 orang mengalami sesak nafas dan luka bakar, sedangkan dua orang lainnya patah tulang akibat lompat ke lantai dasar untuk menyelamatkan diri.