REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Filantropi, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) melebarkan ranah pengelolaan zakat, infak, sedekah (ZIS) dengan melakukan kerjasama bersama Lazis Masjid Jendral Sudirman (MJS) WTC, yang dalam pengelolaannya berada di bawah Pemda DKI Jakarta.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU yang dilakukan kedua belah pihak di Masjid Jendral Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (18/11). Sebelum penandatangan MoU dilakukan, diadakan kajian setelah zuhur yang disampaikan oleh Ustaz Suharsono, selaku Ketua Biro Kepatuhan Syariah Laznas IZI dengan tema 'Peran Zakat dalam Membangun Umat'.
Ia mengatakan, jika zakat direalisasikan ini tidak hanya bisa membangun umat dari segi materi saja, akan tetapi juga dapat membangun umat dari segi maknawi, umat dapat menjadi lebih soleh, dan dekat dengan Allah.
"Jika zakat tidak ditunaikan, malah akan mendatangkan banyak mudarat, karena dengan zakat ada pendistribusian kekayaan sehingga tidak ada penumpukan harta," kata Suharsono dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Selasa (19/11).
Ketua DKM MJS Reza Phahlevi berharap kerja sama ini dapat meningkatkan pemberdayaan umat khususnya di bidang ekonomi. Ia juga menyampaikan, segenap pengurus Masjid Jendral Sudirman tidak akan sungkan untuk belajar pengelolaan zakat kepada IZI, sebagai Laznas yang memang sudah diakui legalitasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Manajer Mitra Komunitas IZI, Syailendra mengatakan, bahwa dengan bergabungnya Masjid Jendral Sudirman ini menambah jumlah Mitra IZI menjadi 283 mitra. Ia berharap para jamaah dapat teredukasi tentang ZIS, donasi yang terhimpun akan dikelola lebih profesional sesuai dengan regulasi pemerintah dan syariah, sehingga tercipta akuntabilitas.
Syailendra juga menghimbau kepada segenap pengurus ZIS yang memerlukan pendampingan pengelolaan zakat untuk dapat segera mendaftar menjadi Mitra IZI. Sebab, IZI akan terbuka untuk hal itu.