Selasa 19 Nov 2019 05:00 WIB

Menelusuri Jejak Kerajaan Islam di Ende

Sejarah masyarakat Ende terbagi menjadi tiga versi

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Peta Kesultanan Islam nusantara.
Foto: Wordpress.com
Peta Kesultanan Islam nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada masa lalu, Pulau Ende di Nusa Tenggara Timur (NTT) men jadi tempat singgah para pe dagang yang berlayar dari Jawa, Makassar, dan Ternate. Sebagai tempat singgah, Ende menjadi tempat bertemunya orang-orang dari berbagai daerah yang beragam budaya dan agamanya.

Letak geografis Pulau Ende yang cocok dijadikan tempat singgah kapal-kapal dagang membuatnya tidak terlepas dari kepentingan kolonialisme. Portugis dan Belanda pernah memainkan perannya di Pulau Ende.

Berdasarkan penelusuran sejarah, diduga kuat pengaruh agama Islam lebih dahulu menyentuh wilayah Ende dibandingkan Katolik. Bahkan, kekuatan umat Islam di Ende daratan sangat merepotkan Portugis hingga membuatnya terusir.

Seiring berjalannya waktu, lahirlah Kerajaan Islam Ende. Meski kerajaannya kecil, kekuatannya diakui oleh Belanda. Sekretaris Jenderal Asosiasi Peneliti Agama Indonesia (APAI) Muhamad Murtadlo pernah meneliti tentang Kerajaan Islam Ende.

 

Dia menjelaskan, sejarah awal masyarakat Ende terfokus pada tiga versi. Salah satu versi yang dipercaya masyarakat Ende menceritakan kehadiran seorang tokoh dari Pulau Jawa yang dikenal dengan nama Jari Jawa.

Ia menerangkan, nama asli Jari Jawa adalah Husein Djajadiningrat. Kemudian, to koh asal Jawa ini menjadi raja pertama Ke rajaan Islam Ende. "Khusus terkait dengan se jarah Kerajaan Islam Ende, kisah keber ada an Jari Jawa dipercaya sebagai perintis awal Kerajaan Ende," kata Murtadlo kepada Republika, belum lama ini.

Berdasarkan hasil diskusi dengan ketu runan keluarga Kerajaan Ende, Murtadlo men duga Kerajaan Islam Ende lahir sejak orang Ende daratan berhasil mengusir Por tugis dari pulau itu pada sekitar tahun 1620- 1630. Sebelumnya, Portugis membangun ben teng di Pulau Ende pada tahun 1596. Ben teng itu dimaksudkan untuk menjaga kepen tingan Portugis dari pengaruh Muslim.

Serangan terhadap benteng Portugis di Pulau Ende tak lepas dari peran umat Islam yang telah membangun kekuatan di Ende daratan. Hal ini menunjukkan bahwa ma sya rakat Muslim menolak penjajahan dan sudah lama mengincar Portugis.

Penyerangan terhadap Portugis besar kemungkinan dipelopori oleh Jari Jawa yang nantinya menjadi raja pertama Kerajaan Ende. Sebelum menjadi raja, sosok Jari Jawa telah mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat lokal.

"Kalau tidak didasari peristiwa besar dan Jari Jawa memainkan peran penting dalam peristiwa itu, rasanya secara akal akan sulit seorang pendatang menjadi raja di Ende," ujar Murtadlo.

Sejarah mencatat, sosok asal Jawa ini dipercaya oleh pemimpin-pemimpin adat setempat, lalu diangkat menjadi raja Ende pertama yang berpusat di Ambu Tonda Onewitu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement