REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Persaudaraan Muslimah (Salimah), Siti Faizah meresmikan masjid dan hunian sementara yang terletak di Desa Mpanau, Sigi, Sulawesi Tengah pada 17 November 2019.
"Hakekat musibah merupakan cara Allah SWT memperlihatkan kekuasaan-Nya kepada manusia dengan mengutip dan menjelaskan QS. Al An'am ayat 65. Dengan bencana, Allah Swt berkehendak menakut-nakuti manusia, dan agar manusia merasakan penderitaan akibat maksiat, perbuatan dzalim manusia, dengan caramelanggar sistem Allah di laut dan di darat, melanggar sunnatullah dan perbuatan syirik serta kejahatan lainnya". Papar Siti Faizah dalam taushiyahnya.
"Adapun langkah yang mesti dilakukan, yakni bertaubat kepada-Nya, seraya merendahkan diri kepada-Nya, memperbanyak istighfar dan dzikir. Menyayangi fakir miskin dan bersedekah kepada mereka, memerintahkan pada yg makruf dan mencegah dari yang munkar. Kemudian menolong sesama dan membebaskan kesusahan mereka." Imbuh Ketua Umum Salimah 2015-2020.
Dalam sambutannya, Siti Faizah menghaturkan terima kasih kepada para donatur atas kepercayaannya kepada Salimah yang sudah ditunaikan. Semoga Tuhan YME akan membalas kebaikan para dermawan.
Dana pembangunan Mastara dan Huntara berasal dari kepercayaan yang diberikan oleh donatur, pengurus dan anggota Salimah di seluruh provinsi di Indonesia dan Perwakilan Salimah di Taiwan.
Hadir dalam peresmian tersebut tokoh masyarakat, terdiri dari Badan Perwakilan Desa, Sekretaris Desa, Babinsa TNI yang sedari awal mengawal pembangunan Huntara di Desa Mpanau, Sigi, Sulawesi Tengah. Hadir pula seluruh keluarga penghuni shelter. Hadir pula Ketua PW Salimah Sulteng, Ida Sri Oktaviana beserta jajarannya, Ketua Pimpinan Daerah di Sulteng.
Syarif, Kepala Desa Mpanau dalam sambutannya, "Berterima kasih atas nama pimpinan desa atas perhatian dan bantuan dari rekan-rekan NGO kepada warganya yang terkena musibah dan bencana di Sigi."
Huntara dan Mastara ini dibangun bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT). "Masjid ini akan menjadi alternatif tempat solat karena masjid yang ada akan di luar akan dibongkar untuk dibangub kembali", ungkap Mustafa yang mewakili ACT.