Ahad 10 Nov 2019 06:12 WIB

Wapres Sebut Umat Islam tidak Boleh Jadi Umat yang Lemah

Umat Islam harus menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Andri Saubani
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan).
Foto: Antara.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut umat islam tidak boleh menjadi umat yang lemah. Mereka harus menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat, sehingga iman yang dimiliki tidak mudah terpengaruh dengan apa pun.

"Nabi Muhammad SAW berpesan supaya kita tidak meninggalkan urusan dunia dan akhirat. Jangan akhirat kalah karena dunia tapi jangan juga dunia kalah karena akhiratnya. Bukan dari golongan kami orang yang meninggalkan akhirat. Cari uang terus, tidak ingat shalat," katanya saat memberikan sambutan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-26 Almaghfurllah K.H Muhammad Amin (Abuya Amin), Sabtu (9/11).

Ma'ruf melanjutkan, bukan dari golongan islam juga orang yang meninggalkan dunianya untuk akhiratnya. Karena, urusan dunia ini penting untuk membangun akhirat dan menjadikan umat islam tidak menjadi umat yang lemah seperti, lemah dalam bidang ekonomi, akidah, dan pendidikan.

"Allah SWT sudah peringatkan jangan sampai di belakang hari mereka meninggalkan anak dan cucu yang lemah. Lemah dalam segala hal. Maka dari itu, kami harus kuat dan pintar dalam hal apa pun," kata dia.

Ma'ruf melanjutkan, Indonesia akan menjadi negara yang maju dan kuat dalam bidang apa pun. Sehingga, warganya harus mampu berusaha dan cerdas dalam menanggapi masalah yang terjadi. Jangan sampai menjadi orang yang lemah karena lemah itu merujuk menjadi kafir.

Ma'aruf memberikan contoh yaitu kemiskinan. Kemiskinan bisa merujuk menjadi orang yang kafir karena mereka menganggap dirinya lemah. Sehingga, mudah diprovokasi dan mudah dibeli imannya.

"Jangan sampai anak cucu kami miskin. Agamanya harus kuat begitu pun dunianya agar anak-anak kami bisa hidup layak di dalam kehidupan dan masyarakat berbangsa dan bernegara," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement