REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menjadi tuan rumah Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada pertengahan Februari 2020 mendatang. Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid mengatakan, dalam acara ini pihaknya akan mengangkat isu-isu khusus terkait dengan keislaman dan keindonesiaan.
“Nanti akan angkat isu khusus, tapi sekarang lagi dirumuskan tim SC (steering Committe),” ujar Zainut saat ditanya Republika.co.id usai acara Rapat Pimpinan MUI di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (5/11).
Dia menjelaskan, dalam rapat rutin tersebut, pimpinan MUI juga telah menugaskan tim SC untuk merumuskan desain acara KUII, serta merumuskan apa saja target yang akan dicapai dalam kongres tahunan tersebut. “Nanti SC akan merumuskan desain acaranya. Kemudian apa sasaran atau target dari kegiatan itu,” ucapnya.
Wakil Menteri Agama ini menjelaskan, KUII selama ini memang merupakan kegiatan rutin yang menjadi agenda bersama umat Islam. Karena itu, menurut dia, dalam acara kongres itu nantinya MUI akan melibatkan seluruh ormas Islam yang ada di Indonesia.
“MUI hanya sebagai yang ditugasi untuk menyelenggarkaan, tetapi ini hakikatnya merupakan kegiatan untuk seluruh umat Islam. Penyelenggaranya MUI, tapi melibatkan seluruh ormas Islam dan lembaga pendidikan agama,” kata Zainut.
Saat dihubungi lebih lanjut, Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman sebagai tuan rumah KUII berkomitmen untuk mempersiapkan acara tersebut dengan sebaik-baiknya. Menurut dia, pihaknya saat ini juga sedang membentuk panitia untuk menyukseskan kegiatan besar umat Islam tersebut.
“Kita juga sedang persiapan. Panitia sudah dibentuk dan kita harap dari acara pertemuan ulama ini nanti akan ada acara-acara tambahan yang kegiatannya untuk lebih mensyiarkan Islam dan keberadaan program halal,” jelas Erzaldi kepada Republika.co.id, Selasa (5/11).
Menurut dia, dalam kegiatan KUII tersebut nantinya juga akan dimeriahkan dengan acara seminar dan pemeran terkait dengan halal dan pendidikan keagamaan di Indonesia. “Jadi, selain pertemuan para ulama acaranya juga akan dimeriahkan lagi dengan seminar dan pameran halal dan pameran pendidikan keagamaan,” ujarnya.
Sementara itu, tambah dia, peserta dari KUII tersebut nantinya berasal dari pengurus MUI di seluruh provinsi Indonesia. Selain itu, kata dia, KUII juga akan mengundang beberapa duta besar dari negara-negara Islam dan negara tetangga, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.
“Dan mudah-mudahan kita juga bisa mengundang Pak Presiden dan Wakil Presiden. Tapi kalau Wapres sudah konfirmasi hadir karena sebenarnya ini sudah dirapatkan dengan beliau sebelum dilantik,” kata Erzaldi.
Beberapa waktu lalu, Erzaldi juga sudah mengunjungi Kantor MUI di Jakarta dalam rangka mempersiapkan acara KUIII. Dia beserta jajaran masyarakat Babel ingin menjadikan Babel sebagai wilayah yang akrab dengan ulama, sekaligus menjadi ikon pariwisata halal di Indonesia.
“Kunjungan kami ke MUI ini ingin menegaskan bahwa Provinsi Babel memiliki niat yang kuat menjadi tuan rumah Kongres Umat Islam Indonesia 2020, sekaligus menjadi wahana promosi wisata halal di Indonesia,” kata Erzaldi dilansir dari laman resmi MUI.
Sementara itu, Wakil Ketua MUI Babel, Abdul Karim Syamsuri, berharap kegiatan ini bisa menjadi momen untuk memperkokoh peran dan posisi umat Islam ke depan. “Mudah-mudahan keinginan kita untuk melaksanakan kongres di Babel menjadi momen yang lebih penting lagi ke depan untuk memperkokoh Islam dan umat Islam ke depan,” katanya.