Senin 04 Nov 2019 17:09 WIB

Global Wakaf-ACT Luncurkan Ritel Wakaf Pesantren Dea Malela

Ritel Wakaf memiliki grand desain pemberdayaan ekonomi umat.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Global Wakaf Insan Nurrohman memberikan sambutan dalam sermoni pembukaan Ritel Wakaf di PMI Dea Malela, Lenangguar, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Foto: act
Presiden Global Wakaf Insan Nurrohman memberikan sambutan dalam sermoni pembukaan Ritel Wakaf di PMI Dea Malela, Lenangguar, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem penuntasan kemiskinan menjadi perhatian dari Global Wakaf-ACT. Penyelesaian masalah kemiskinan dianggap tidak cukup hanya dengan bantuan sekali terima.

Hal tersebut disampaikan Presiden Global Wakaf, Insan Nurrohman dalam Grand Opening Ritel Wakaf Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, Lenagguar, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (2/11). Insan mengatakan, Global Wakaf menyadari bahwa cara memutus rantai kemiskinan bukan sekadar memberi bantuan sekali datang dan pergi.

Baca Juga

"Kita harus memberi sedekah kerja yang sifatnya berkelanjutan, bukan hanya memberi bantuan pangan di hari itu," kata Insan, Senin (4/11).

Ia menjelaskan, sedekah kerja yang dimaksud yakni berupa lapangan pekerjaan. Insan berharap, kehadiran Ritel Wakaf menjadi salah satu lapangan pekerjaan dan penggerak ekonomi masyarakat di sekitar pesantren.

"Sedekah kerja memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat prasejahtera. Hal ini memberikan harapan untuk masa depan mereka. ACT bersama Global Wakaf membantu menyediakan lahan usaha. Semoga dengan kerja sama bersama Global Wakaf di bidang wakaf produktif ini, perlahan-lahan dapat membangkitkan ekonomi umat," ucap Insan.

Direktur Global Wakaf Syahru Ariansyah, menyatakan Ritel Wakaf menjadi solusi sistemik permasalahan ekonomi umat. Rian mengatakan, Ritel Wakaf mengambil peran menyelamatkan warung-warung tradisional.

Rian menjelaskan, Ritel Wakaf bukan sekadar tempat jual beli kebutuhan sehari-hari, namun juga memiliki grand desain pemberdayaan ekonomi umat. "Melalui pesantren Dea Malela yang akan melanjutkan sistem pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat, kita berlomba-lomba dalam kebaikan, fastabiqul khairat," kata Rian.

Bermula dari Ritel Wakaf di PMI Dea Malela, pemberdayaan ekonomi umat bisa digerakan oleh para santri. "Sistem ini akan dilanjutkan oleh para santri. Adik-adik kita harus jadi leader. Grand desain untuk memberdayakan ekonomi umat," kata dia.

Ritel Wakaf Dea Malela menjadi Ritel Wakaf pertama di Sumbawa. Berbeda dari ritel kelontong modern lainnya, modal utama Ritel Wakaf yakni wakaf tunai dari para wakif. Ritel Wakaf merupakan manajemen aset wakaf melalui wakaf tunai.

Rian mengatakan, selama ini masyarakat hanya mengenal wakaf tanah, madrasah, dan makam. Ritel wakaf ini merupakan pengelolaan aset tanah wakaf dengan wakaf tunai sehingga menjadi produk wakaf produktif.

Ia mengungkapkan, manajemen Ritel Wakaf harus dikelola dengan baik. Ke depan, Retail Wakaf menjadi pengayom warung-warung tradisional.

"Harus sabar, harus telaten, sekarang kami, nanti dilanjutkan para santri. Yang kami bicarakan sistem. Inilah kenapa wakaf produktif dilahirkan Islam," kata Rian.

Ritel Wakaf dan Warung Wakaf, bukan hanya mengejar profit, tetapi juga mencari besar manfaat yang dihasilkan, seperti banyaknya tenaga kerja dan produk-produk yang dimobilisasi. Rian mengatakan, jika program ini baik, banyak lagi program yang bisa dilakukan, seperti beasiswa di pesantren Dea Malela, beasiswa untuk warga sekitar, program kesehatan dan banyak hal.

Pengasuh Pondok Pesantren PMI Dea Malela, Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin mengatakan, kemunculan ritel usaha yang diluncurkan lembaga-lembaga filantropi Islam menjadi harapan bagi kebangkitan ekonomi umat. "Kita patut bersyukur dan gerakan lembaga filantropi umat islam di skala global, seperti Global Wakaf dan ACT yang bergerak di bidang pendidikan, sekolah, kesehatan," ungkap Din.

Sebelumnya, ACT dan PMI Dea Malela juga telah beberapa kali kerja sama, antara lain pembangunan fasilitas sekolah pada Agustus lalu juga prrogram beasiswa. Selain beasiswa itu, pada momen Idul Adha tahun lalu, ACT melalui Global Qurban juga mengirimkan tujuh ekor sapi untuk PMI Dea Malela.

"Sudah banyak bantuan kerja sama yang sangat signifikan, termasuk Ritel Wakaf yang merupakan jawaban dari permasalahan umat. Umat Islam harus memiliki sendiri. Banyak uji coba. Kami menyambut baik Ritel Wakaf dari global wakaf dari Global Wakaf-ACT yang ternyata sudah memiliki ratusan ritel di Indonesia, termasuk NTB," ucap Din.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement