REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Okhna Datuk Dr Othman Hassan merupakan salah satu tokoh Muslim yang kini menjadi pejabat tinggi di Kamboja. Dia merupakan menteri pada Kantor Perdana Menteri Kamboja. Belum lama ini, ia pun berkunjung ke Indonesia untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan dan industri halal.
Politisi dan pengusaha Muslim tersebut akan menggaet Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI). Dia akan mengirimkan mahasiswa Muslim dan non-Muslim Kamboja untuk kuliah di UAI serta akan melakukan riset terkait industri halal.
Saat memberikan kuliah umum di UAI, Othman menceritakan hubungan baik antara Kamboja dan Indonesia serta menceritakan sejarah umat Islam di Kamboja. Menurut dia, umat Muslim Kamboja mayoritas berasal dari bangsa Melayu Champa.
"Saya ceritakan singkat saja tentang Melayu Champa. Melayu Champa adalah penduduk asli kerajaan Champa yang kalau sekarang itu di Vietnam Tengah," ujar Othman kepada wartawan Republika, Muhyiddin pada Kamis (31/10). Berikut penjelasan lengkap Othman tentang asal muasal Melayu Champa di Kamboja:
Bagaimana hubungan Kamboja dan Indonesia?
Sejak 60 tahun yang lalu, sebenarnya Raja Kamboja sudah menjalin hubungan dengan Indonesia. Kemudian, pada 1989 Indonesia juga pernah membantu Kamboja untuk menyelesaikan konflik Kamboja dan Vietnam, sehingga negeri kami berkembang dengan cepat sampai sekarang.
Pada saat itu Indonesia berhasil memfasilitasi dan memediasi kedua negara yang sedang bermusuhan untuk bisa duduk bersama mendiskusikan dan menyelesaikan konflik Kamboja dan Vietnam. Kita tidak lupa itu semua karena bantuan Indonesia dan negara-negara ASEAN. Alhamdulillah sekarang Kamboja sudah menjadi suatu negeri yang maju.
Kamboja merupakan negara Buddha karena dihuni oleh penganut agama tersebut sebanyak 93 persen. Sedangkan, Muslim lima persen dan agama lainnya sekitar dua persen. Tapi, kita sebagai umat Islam sangat beruntung karena kepala negara Kamboja yang beragama Buddha peduli terhadap agama lainnya, terutama umat Islam yang berasal dari Melayu Champa.