REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahid Foundation bersama Deutsche Welle dan German Cooperation menyelenggarakan seminar bertema 'Ecoislam: Love Humans, Love Nature' di Jakarta pada 30 - 31 Oktober 2019. Melalui seminar itu mereka ingin menampilkan wajah Islam yang pro lingkungan.
Seminar tersebut bertujuan untuk menegaskan kembali peran damai Islam yang bertanggung jawab atas masalah masyarakat. Termasuk menegaskan kembali kepedulian Islam terhadap lingkungan hidup.
Direktur Eksekutif Wahid Foundatio, Mujtaba Hamid mengatakan, melalui seminar ini disampaikan pandangan Islam dalam melihat isu lingkungan hari ini. Serta memberikan tawaran-tawaran untuk menyelamatkan keberlanjutan lingkungan.
"Harapan kita adalah mengangkat wajah Islam yang lebih universal, lebih ramah, lebih damai, dan lebih pro lingkungan," kata Mujtaba kepada Republika, Rabu (30/10).
Ia menerangkan, sekarang wajah Islam sedikit kurang baik di mata dunia. Bahkan di beberapa negara di luar negeri, Islam senantiasa dikaitkan dengan isu ekstremisme dan kekerasan.
Baru-baru ini Islam di Indonesia juga sering menghadapi tantangan. Seperti tentang politisasi agama yang membelah. Maka Wahid Foundation memandang perlunya menampilkan wajah Islam yang lebih universal.
"Isu lingkungan ini kita ambil sebagai pintu masuk untuk membahas bagaimana gagasan Islam rahmatan lil alamin begitu universal," ujarnya.
Wahid Foundation juga berharap bisa membangkitkan inspirasi gerakan keagamaan Islam yang berorientasi kepada pelestarian dan penyelamatan lingkungan. Menurut Mujtaba, sekarang banyak komunitas Islam yang telah bergerak untuk menyelamatkan lingkungan. Tapi gerakan mereka belum banyak diketahui publik.