Rabu 30 Oct 2019 11:12 WIB

Emil Minta LPTQ Jabar Masyarakatkan Alquran

Menurut Emil, LPTQ harus memasyarakatkan Alquran dalam keseharian di masyarakat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agung Sasongko
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan saat upacara Peringatan Hari Santri Tingkat Provinsi Jabar, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (22/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan saat upacara Peringatan Hari Santri Tingkat Provinsi Jabar, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta kepada pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Quran (LPTQ) Provinsi Jabar yang baru untuk mendorong muslim di Jabar menjadi masyarakat qurani. Yakni, dengan memasyarakatkan Al quran dalam keseharian.

"Saya kira lima tahun ke depan sebuah rentang waktu yang lebih dari cukup untuk LPTQ membawa masyarakat Jabar lebih qurani," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai mengukuhkan kepengurusan LPTQ Jabar periode 2019-2024, Selasa malam (29/10).

Menurut Emil, LPTQ harus memasyarakatkan Alquran dalam keseharian di masyarakat. Karena, ia tak ingin warga muslim di Jabar tidak hanya berstatus penganut agama Islam semata. Tetapi warga yang beragama Islam fasih membaca Alquran, memahami, dan mengamalkan kitab suci umat muslim itu.

Selain itu, kata Emil, urusan akidah dan akhlak harus menjadi benteng kekuatan masyarakat Jabar. Pada pengukuhan pengurus LPTQ Jabar periode 2019-2024 itu, Emil menyatakan alasan mengapa Jabar kini memiliki visi Juara Lahir dan Batin. 

Menurutnya, Jabar tidak bisa hanya membangun urusan duniawi saja tapi spiritualitas atau rohani harus dirancang, distrategikan, dan dianggarkan. Pada akhirnya, visi Jabar Juara Lahir dan Batin memiliki arti provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia harus menjadi provinsi yang Islami. Tetapi juga, modern dan progresif.

Saat ini, kata dia, ada negara Islami tapi tidak modern dan progresif sampai sekarang tidak banyak kemajuan. Misalnya di beberapa negara di Timur Tengah. Ada juga yang modern, progresif tapi tidak Islami, itu ada di negara-negara barat yang sering jadi referensi kita dalam urusan kemajuan dunianya.

"Nah, Jabar harus juara keduanya karena tidak bisa hanya membangun urusan duniawi saja tapi spiritualitas atau rohani juga harus (dibangun)," katanya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, kata dia, memiliki berbagai program unggulan keumatan antara lain Satu Desa Satu Hafidz (Sadesa), One Pesantren One Product (OPOP), English for Ulama, Magrib Mengaji, hingga Subuh Berjamaah Keliling.

Emil mengatakan, model kepemimpinan di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar saat ini adalah kepemimpinan yang kolaboratif. Emil mengaku, ia membutuhkan masukan atau gagasan dari berbagai pihak termasuk LPTQ terkait pembangunan spiritualitas masyarakat Jabar.

"Kami butuh gagasan, jadi kalau ada gagasan yang baik, mulia, silakan kita wujudkan bersama-sama," kata Emil.

Terakhir, Emil berpesan kepada pengurus LPTQ Jabar periode 2019-2024 agar membawa Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Jabar juara kembali di tingkat nasional. 

"Kalau teknis saya harap di STQ dan MTQ Jabar juara nasional, itu targetnya," kata Emil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement