REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, M Nabil Haroen, mengajak pemuda Indonesia untuk bisa berkolaborasi demi menyambut era society 5.0.
"Memasuki era society 5.0, pemuda Indonesia harus siap dengan teknologi, pengetahuan dan kolaborasi," kata Nabil dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (28/10).
Dia mengatakan dalam menyambut era society 5.0 itu pemuda harus kuat dalam kemampuan, teknologi, pengetahuan sekaligus kecerdasan moral dan spiritual.
Seiring dengan itu, kata dia, pemuda Indonesia harus tetap sadar budaya dengan memiliki akar kultural. Penting bagi pemuda memiliki akar dan tautan dengan budaya asal. "Ini yang menandai identitas kita sebagai pemuda Indonesia. Jaringan dan jangkauan harus di level internasional tapi akar budaya dan tradisi haruslah tetap kuat," kata dia.
Dia mengatakan pemuda Indonesia dalam sejarahnya adalah penggerak kebangsaan, perjuangan dalam menyiapkan kemerdekaan. Pada 28 Oktober 1928 nyata menjadi monumen sejarah persatuan pemuda dengan penegasan kesatuan bahasa, bangsa, dan Tanah Air Indonesia.
Momentum bersejarah 28 Oktober 1928, kata dia, menjadi pembangkit semangat bersama bahwa keragaman etnik, bahasa, budaya dan agama dari pemuda-pemuda Indonesia menjadi kekuatan besar jika bersatu dan berkolaborasi.
"Untuk masa sekarang, persatuan, kebersamaan dan kolaborasi ini penting untuk disegarkan kembali. Pemuda Indonesia dapat menjadi penggerak untuk masa kini dan mendatang, jika saling bekerjasama, bersatu, membangkitkan energi kreatif secara berkesinambungan," kata dia.