Senin 28 Oct 2019 20:19 WIB

Albacadabra, Ajang Al Bayan Sukabumi Meriahkan Sumpah Pemuda

Berbagai lomba digelar dalam ajang Albacadabra.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nashih Nashrullah
Para pelajar SMA Pesantren Unggul (PU) Al Bayan Kabupaten Sukabumi menggelar Albacadabra (Albayan's Competition as Development of Achievement and Big Revolution for All) dalam menyambut sumpah pemuda, Senin (28/10).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Para pelajar SMA Pesantren Unggul (PU) Al Bayan Kabupaten Sukabumi menggelar Albacadabra (Albayan's Competition as Development of Achievement and Big Revolution for All) dalam menyambut sumpah pemuda, Senin (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Momen hari sumpah pemuda disambut dengan beragam cara. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengingat perjuangan pemuda pada waktu dulu yang merebut kemerdekaan. 

Salah satunya dilakukan para pelajar di SMA Pesantren Unggul (PU) Al Bayan Kampung Cikiwul, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi yang menggelar Albacadabra atau Albayan's Competition as Development of Achievement and Big Revolution for All.

Baca Juga

Kegiatan yang digelar mulai 28 Oktober hingga 2 November 2019 ini bertemakan Pancarona Asa Nusantara dan diikuti pelajar dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. 

''Di hari sumpah pemuda ini, kami menggelar Albacadabra yang intinya menegaskan kekayaan yang dimiliki Indonesia harus menjadi modal dalam membangun bangsa,'' ujar Ketua Panitia Albacadabra 2019, Muhammad Fathi Fadhlurrahman, kepada wartawan, Senin (28/10). 

Tema acara ini yakni Pancarona Asa Nusantara diambil dari dasar bahwa Indonesia negara kaya, namun belum dikelola dengan baik dan seharusnya kekayaan sebagai modal bangsa. 

Menurut Fathi, meskipun beragam budaya di nusantara namun menjadi media untuk bersatu dalam membangun bangsa. Hal ini coba ditampilkan dalam momen pembukaan Albacadabra dengan tarian adat Bali, dan tari daerah lainnya. 

Intinya kata Fathi, Albacadabra menjadi gebrakan untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berbudaya serta memegang teguh nilai agama. Dalam konteks sumpah pemuda, para pelajar yang menjadi bagian di dalamnya akan memajukan bangsa dengan potensi yang dimiliki. 

Kegiatan ini kata Fathi, adalah acara tahunan yang dilaksanakan OSIS dan tahun ini total peserta 2.000 peserta lebih. Peserta mulai dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA. Ribuan peserta berasal dari berbagai daerah misalnya Sukabumi, Serang, Mataram, Makasar, Pontianak dan Papua. 

photo
Para pelajar SMA Pesantren Unggul (PU) Al Bayan Kabupaten Sukabumi menggelar Albacadabra (Albayan's Competition as Development of Achievement and Big Revolution for All) dalam menyambut sumpah pemuda, Senin (28/10).

Ketua OSIS SMA PU Albayan, Muhamad Irfan Gani, menambahkan, Albacadabra menjadi momen untuk pemuda bersatu dan ikut membangun bangsa.'' Keragaman budaya jadi media pemersatu bangsa,'' imbuh dia. 

Kepala SMA Pesantren Unggul Albayan, Heriyanto, mengatakan Albacadabra merupakan satu kegiatan yang mengemas 35 jenis lomba untuk anak mulai dari TK/SD, SMP hingga SMA.

‘’Harapannya anak tidak hanya cerdas secara intelektual dengan bicara tentang teknologi, kemampuan seni, dan literasi namun juga kemampuan budaya lokal serta nilai agama,'' ungkap dia. 

Heriyanto menerangkan, ada lima jenis lomba di antaranya lomba criterion yang bersifat keagamaan. Misalnya lomba MTQ, MHQ, nasyid, kaligrafi, marawis hingga dai, dan essay. Selain itu bidang kebahasaan, kesenian, teknologi, keagamaan, dan olahraga.

“Memberikan pembelajaran yang holistik minat dan bakatnya muncul, muara akhirnya tetap bagaimana mereka taat dan patuh kepada Allah,'' ujar Heriyanto. Sehingga Islam dengan wajah humanisme yang baik dan konsep rahmatan lil alamin bisa terwujud.

Potensi budaya, kata Heriyanto, meronakan dan muncul baik budaya Minang, Jawa, dan Sunda sebagai bentuk kearipan lokal. Di mana titik temu adalah nilai Islam yang rahmatan lil alamin.

Heriyanto menuturkan, dengan sumpah pemuda berharap nilai-nilai perjuangan bisa kembali bangkit. ''Keragaman yang ada jadi potensi untuk membangun negeri,'' imbuh dia.n riga nurul iman

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement