Senin 28 Oct 2019 14:45 WIB

DMC Dompet Dhuafa Gelar Workshop Peliputan Kebencanaan

Penting bagi wartawan peliputan bencana bisa memahami medan situasi yang dihadapi.

Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar Workshop Peliputan Kebencanaan di gedung DMC, Sabtu (26/10).
Foto: Dompet Dhuafa
Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar Workshop Peliputan Kebencanaan di gedung DMC, Sabtu (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANGSELATAN -- Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar Workshop Peliputan Kebencanaan di gedung DMC hari ini, Sabtu (26/10) lalu. Workshop ini merupakan hasil kolaborasi antara DMC Dompet Dhuafa dengan Sindikasi (Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi).

Diterangkan GM Infokom DMC Dompet Dhuafa, Dhihram Tenrisau, kegiatan digelar mengingat pentingnya wartawan peliputan bencana bisa memahami medan situasi yang dihadapi. “Ada pemaparan mengenai bantuan hidup dasar, Psychological First Aid (PFA), dan keamanan saat di lokasi bencana. Kita juga sediakan sesi berbagi dengan tim liputan Dompet Dhuafa yang sudah sering turun di medan bencana,” ujar Dhihram seperti dalam siaran persnya.

Baca Juga

Tak hanya diberikan sesi materi, lanjutnya, dua puluh peserta yang berasal dari beragam media di Jabodetabek ini juga diberi kesempatan untuk melakukan praktik bantuan hidup dasar dan teknik relaksasi. Peserta dibagi dua kelompok untuk memperagakan pemberian pertolongan pertama bagi pasien henti nafas, patah tulang dan berbagai kasus lainnya yang mungkin ditemukan lapangan.

photo
Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar Workshop Peliputan Kebencanaan di gedung DMC, Sabtu (26/10).

Lani Diana, salah satu peserta mengapresiasi pelaksanaan workshop ini. Ia mendapat banyak pemahaman baru misalnya mengenai keadaan psikologis para penyintas bencana dan cara aman meliput bencana. Ia berharap akan lebih banyak workshop mengenai kebencanaan ini bagi pekerja dan masyarakat awam.

“Saat meliput saya dan teman-teman wartawan lainnya harus mengetahui psikologis para korban sehingga tau apa yang harus kita tanya, prosesnya seperti apa untuk bertanya pada mereka. Apalagi untuk meliput bencana yang mendadak, karena itu bekal ini sangat penting,” jelas Lani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement