Senin 28 Oct 2019 06:00 WIB

Fitnah! Fitnah! Tepatkah Penggunaannya Menurut Alquran?

Penggunaan kata fitnah sangat beragam menurut Alquran.

Alquran/Ilustrasi
Alquran/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Secara bahasa kata fitnah berasal dari bahasa Arab, artinya ujian dan cobaan. Ibnu Faris dalam kamus Maqayis al-lughah menjelaskan bahwa kata yang berasal dari huruf fa, ta, dan nun menunjukkan makna ujian dan cobaan. 

Al-Azhari dalam kitabnya Tahdzib al-lughah juga menjelaskan bahwa makna kata fitnah dalam perkataan Arab adalah ujian dan cobaan. Sedangkan, dalam Alquran makna kata fitnah ini mempunyai beberapa makna, antara lain:

Baca Juga

  1. Fitnah dengan makna ujian. Seperti yang diungkapkan dalam surah al-Ankabut ayat 2. Fitnah di sini berarti bahwa Allah SWT pasti akan menguji dan mencoba keimanan hamba-hamba-Nya yang mengaku beriman.
  2. Fitnah bermakna syirik. Sebagaimana terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 191 bahwa kesyirikan atau menyekutukan Allah SWT itu lebih besar dosanya dari perbuatan dosa lainnya.
  3. Fitnah bermakna menghalangi dan mencegah orang berbuat baik. Hal ini disampaikan dalam surah al-Maidah ayat 49.
  4. Fitnah bermakna siksaan dalam surah al-Nahl ayat 110. Menderita cobaan dalam ayat ini maksudnya disiksa agar tidak memeluk Islam.
  5. Fitnah bermakna dibunuh atau ditawan. Seperti yang diungkapkan dalam surah an-Nisa’ ayat 101. Dalam ayat ini, kata fitnah bermakna dibunuh atau ditawan, yakni kaum Muslimin ketika berperang dibolehkan untuk mengqashar shalatnya jika takut dibunuh atau ditawan oleh musuh.
  6. Fitnah bermakna menyesatkan pada surah al-Maidah ayat 41.
  7. Fitnah bermakna dibakar dengan api. Sebagaimana terdapat dalam surah al-Buruj ayat 10. Maksud dari kata fitnah dalam ayat ini adalah membakar. Yaitu, orang-orang beriman dibakar hidup-hidup karena mereka beriman kepada Allah SWT.
  8. Fitnah bermakna ketidakjelasan antara yang hak dan yang batil. Seperti dalam firman-Nya dalam surah al-Anfal ayat  73. Al-Thabari dalam tafsirnya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan fitnah dalam ayat ini adalah ketidakjelasan antara yang hak dan yang batil sehingga orang banyak mencampuradukkan antara keduanya.
  9. Fitnah bermakna gila. Kata ini ada di dalam surah al-Qalam ayat 6
Itulah beberapa makna kata “fitnah” dalam Alquran, yang maknanya berbeda dengan bahasa Indonesia, yaitu tuduhan tanpa dasar atau bukti. Untuk mengetahui maksud kata fitnah dalam Alquran adalah dengan melihat konteks kata itu dalam kalimat. Jika fitnah berasal dari Allah SWT kepada manusia maka maksudnya antara dua; ujian dan siksaan, baik di dunia maupun di akhirat.

Jika fitnah itu berasal dari manusia untuk manusia yang lain maka fitnah bermaksud pemaksaan atau penganiayaan disebabkan agama. Bisa juga bermaksud tipu daya dan muslihat agar orang meninggalkan agamanya. Sedangkan, jika fitnah itu berasal dari setan maka maksudnya adalah tipu daya dan muslihat agar orang meninggalkan atau jauh dari ajaran agamanya 

 

 

sumber : Harian Republika
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement