REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) merayakan Hari Santri dengan mengadakan program Beras untun Santri (Berisi). Melalui program ini, ACT rencanakan pendistribusian 100 ton beras untuk 100 pesantren di 12 provinsi.
“Program BERISI ini merupakan wujud dukungan kami bagi para santri atas perannya menjaga kerukunan bangsa,” kata Ketua Dewan Pembina Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/10).
Bantuan beras ini dijadwalkan akan mulai didistribusikan pada Rabu 23 Oktober besok, hingga 25 November mendatang. "Mulai besok kita akan salurkan di daerah-daerah cabang dan basis relawan yang sudah masuk dalam list distribusi," ujarnya.
Adapun wilayah yang menjadi tujuan program ini antara lain, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah, yang menjadi wilayah basis santri.
Ahyudin mengatakan, beras yang didistribusikan ACT melalui program Berisi ini, berasal dari lumbung pangan yang dikelola ACT. Adapun total beras yang disalurkan sekitar 100 ton yang memakan biaya sekitar Rp. 1.5 miliar.
"Insya Allah kita sudah menyiapkan dana untuk 100 ton pertama," ujarnya.
100 ton beras tersebut, menurut dia, dapat membantu sekitar 14.200 santri yang masing-masing membutuhkan tujuh kilogram beras. Ahyudin berharap, ACT dapat membantu lebih banyak pesantren di tahun berikutnya.
“Target kami lima tahun ke depan, bisa membantu hingga 500 ribu pesantren,” harap Ahyudin.
Dia juga berharap, program Berisi ini dapat menginspirasi masyarakat dan lembaga kemanusiaan lain, untuk lebih peduli dengan nasib santri. Sehingga visi negara untuk mencerahkan masa depan santri dapat lebih mudah terwujud, lanjut Ahyudin.