Selasa 15 Oct 2019 11:30 WIB

Agar Ulama Berkualitas, Ini Saran Didin Hafidhuddin

setiap Ma'had Aly memang memiliki bidang spesialisasi keilmuan tertentu

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Didin Hafidhuddin
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Didin Hafidhuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Pendidikan Islam KH Didin Hafidhuddin mengatakan, untuk melahirkan ulama-ulama yang berkualitas, Ma'had Aly perlu menyiapkan kurikulum yang membuat mahasantri bisa mendapatkan ilmu lebih dari berbagai bidang.

Menurut dia, setiap Ma'had Aly memang memiliki bidang spesialisasi keilmuan tertentu, seperti bidang fikih, tafsir, tasawuf, dan juga spesialisasi keilmuan lainnya.

Karena itu, menurut dia, mahasantri tidak perlu dibebani terlalu banyak pelajaran lain, sehingga nantinya bisa menjadi ulama berkualitas.Memang mesti ada spesialisasi ke ilmuan, seperti bidang tafsir, fikih, atau bidang lainnya. Tapi, jangan dibebani terlalu banyak, ujar Kiai Didin.

Di samping itu, menurut dia, Ma'had Aly juga perlu memperhatikan hal-hal yang bersifat formal, seperti halnya ijazah atau sertifikat, sehingga ulama-ulama ke depan memiliki masa depan yang bagus.

Namun, kata dia, dengan adanya UU Pesantren, Ma'had Aly kemungkinan akan mengadakan ujian juga seperti perguruan tinggi umum. “Dengan adanya UU Pesantren yang sudah disahkan, itu memungkinkan adanya ujian bagi Ma'had Aly. Tapi, saya belum tahu implementasinya. Tapi, itu perlu sekali,” katanya.

Tidak hanya itu, tambah dia, agar mampu melahirkan ulama yang berkualitas, Ma'had Aly juga perlu memikirkan ke sejahteraraan dari para pengajarnya, sehingga dapat mendidik mahasantrinya dengan baik. “Gurunya juga harus mendapat kan insentif yang baik, sehingga gurunya bisa memberikan yang maksimal. Bila perlu, alumninya yang doktor dari berbagai bidang keahlian bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement