Jumat 11 Oct 2019 23:47 WIB

Umat dan Pemkot Tanjungpinang Shalat Gaib Korban Wamena

Setelah shalat gaib dilanjutkan dengan penggalangan dana.

Sejumlah pedagang berjualan di Pasar Tradisional Sinakma, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat (11/10/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Sejumlah pedagang berjualan di Pasar Tradisional Sinakma, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat (11/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG— Forum Sosial Kemanusiaan Kepri Peduli bersama Pemkot Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan shalat gaib terhadap korban tragedi kerusuhan Wamena, Papua, di Lapangan Pamedan, Jalan Ahmad Yani, Tanjungpinang, Jumat (11/10).

Shalat gaib ini diimami Wali Kota Tanjungpinang Syahrul dan diikuti ratusan jemaah yang meliputi jajaran OPD Pemkot Tanjungpinang serta berbagai elemen masyarakat setempat. "Kami mendoakan semoga saudara-saudara kita yang ada di sana selalu dilindungi oleh Allah SWT," kata Syahrul.

Baca Juga

Ketua Forum Kepri Peduli, Mahyudin Nadeak, mengutuk keras  aksi kerusuhan di Wamena, yang menimbulkan sejumlah korban dan kerusakan beberapa fasilitas umum.

Dia menegaskan tidak mengutuk perilaku suku, agama dan ras. Tetapi mengutuk perilaku aksi kekerasan yang tidak beradab serta bermoral. "Siapapun dia, baik Islam atau tidak, kalau sudah tidak benar tetap kita kutuk," tegas Mahyudin.

Dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji, Suryadi, menyampaikan saat ini ada sekitar 7.000 pengungsi di Wamena yang diungsikan ke Jayapura.

Suryadi mengajak seluruh masyarakat meringankan tangan untuk membantu harta maupun benda buat para pengungsi. "Forum Kepri Peduli sudah mengirimkan dua kali bantuan, tapi masih kurang," imbuhnya.

Selain itu, dia turut meminta negara hadir memberikan keamanan bagi masyarakat di Wamena, khususnya para pendatang.

Aparat Polri dan TNI, lanjut dia, harus semakin profesional dalam menangani persoalan di Wamena. Di samping itu juga dituntut dapat melakukan deteksi dan antisipasi dini terhadap kejadian serupa, agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.

"Wamena adalah bagian dari NKRI. Maka itu, kami menolak apapun tindakan kekerasan yang terjadi di Indonesia," tegasnya. Usai shalat gaib, dilanjutkan dengan penggalangan dana sumbangan untuk dikirimkan ke pengungsi di Wamena.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement