Kamis 10 Oct 2019 02:20 WIB

Fit to Fly, Inovasi FKUI untuk Calon Jamaah Haji

FKUI dan Perdospi mengenalkan aplikasi Fit to Fly kesehatan calon jamaah haji.

Salah satu jamaah haji tersisa di Arab Saudi yang dipulangkan oleh Kantor Urusan Haji Indonesia di Jeddah.
Foto: Dok Kemenag
Salah satu jamaah haji tersisa di Arab Saudi yang dipulangkan oleh Kantor Urusan Haji Indonesia di Jeddah.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Indonesia (Perdospi) memberikan penyuluhan kesehatan dan keselamatan penerbangan kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Kedua belah pihak juga memperkenalkan inovasi fit to fly yang merupakan aplikasi teknologi kesehatan berbasis pelaporan secara mandiri.

Ketua Tim Pengabdi Masyarakat FKUI, dr Ferdi Afian SpKP dalam keterangan tertulisnya, Rabu, mengatakan aplikasi fit to fly tengah dikembangkan oleh FKUI sehingga dapat mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Ia menjelaskan bahwa jumlah jamaah haji tiap kloternya tidak kurang dari 300 orang dan penilaian kelaikan terbang akan terbantu jika sudah ada pelaporan dari jamaah haji secara mandiri terkait kesehatannya.

Baca Juga

Saat ini, telah tercatat beberapa laporan mandiri dari jamaah haji terkait kesehatan yang berhubungan dengan penilaian kelaikan terbangnya. Dengan adanya pelaporan ini, pemeriksaan terakhir jamaah haji Indonesia terkait kelaikan terbang pada saat masuk embarkasi akan lebih mudah dilakukan dan dievaluasi.

Ferdi menyebutkan bahwa dalam penerbangan, kualitas dari kesehatan dan keselamatan penerbangan adalah salah satu kunci dari pelayanan penerbangan sehingga pesawat terbang dapat tiba di tempat tujuan tanpa gangguan. Hal ini juga sejalan dengan Permenkes No 15 tahun 2016 bahwa pemerintah Indonesia telah membuat peraturan dengan adanya pemeriksaan kesehatan bertahap untuk seluruh calon jamaah haji di Indonesia, di mana tahap terakhirnya adalah penentuan kelaikan terbang yang dilakukan sebelum melakukan penerbangan.

"Untuk itu, kami menggelar program pengabdian masyarakat ini dengan harapan para dokter spesialis kedokteran penerbangan dapat berinteraksi langsung dengan para calon jamaah Haji untuk memberikan penyuluhan serta pemeriksaan kelaikan terbang di embarkasi haji," ujar Ferdi.

Program pengabdian masyarakat yang dilakukan FKUI berkolaborasi dengan Perdospi diharapkan dapat turut mendukung Pemerintah Indonesia di dalam meningkatkan pelayanan haji dari tahun ke tahunnya, khususnya pada pelayanan kesehatan kepada seluruh calon Jamaah Haji Indonesia. Sejumlah agenda yang dilakukan adalah berupa penyuluhan dan pembekalan informasi terkait penerbangan dan Kondisi Lingkungan penerbangan yang akan dialami selama perjalanan Jakarta-Arab Saudi serta penilaian kesehatan terkait kelaikan terbang pada jamaah haji.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement