REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyusunan buku ajar Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi siswa SD/SMP/SMA mendekati final. Buku yang dijadwalkan akan terbit pada akhir 2019 ini memasuki tahap review dan uji publik.
Proses review dilakukan puluhan guru dan pengawas PAI. Hasil review akan langsung ditindaklanjuti oleh tim penulis dengan memperbaiki naskah bersama dengan tim ilustrator dan layout.
Dirjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, mengapresiasi proses penyusunan buku ajar PAI untuk sekolah yang sudah hampir final. “Saya apresiasi. Buku ini merupakan produk legacy kemajuan pendidikan Islam di Indonesia,” kata Kamaruddin Amin dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Senin (30/9).
Kamaruddin meminta agar buku PAI yang disusun mempertimbangkan tiga hal yang menjadi distingsi buku Kementerian Agama. Pertama, buku tersebut harus memberikan pemahaman yang benar kepada anak-anak agar dapat membentuk pribadi Muslim yang saleh dan bisa menjalankan agamanya dengan baik.
Kedua buku tersebut diharap dapat menanamkan kepada anak-anak bagaimana fungsi agama dapat mempererat hubungan sosial, saling menghargai perbedaan ras dan agama. Dengan begitu, terbentuklah individu yang toleran dan religius.
Berikutnya, guru harus atraktif dan interaktif sehingga pesan dan isi dari buku tersebut dapat disampaikan dengan menarik. Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini berharap buku PAI yang tengah direview tersebut menjadi salah satu instrumen untuk memajukan tujuan pendidikan agama Islam di sekolah.
“Pendidikan Agama Islam di sekolah tidak hanya membuat anak-anak itu pintar, tapi harus dapat membentuk kepribadian anak sesuai dengan perkembangan zaman,” lanjutnya.
Tak lupa dia juga mengingatkan agar buku PAI dikemas dengan menarik, tidak kaku dan monoton. Buku yang menarik membuat anak-anak tertarik untuk membaca. Buku PAI yang baik bisa membawa guru dan siswa dalam suasana kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.
Direktur Pendidikan Agama Islam, Rohmat Mulyana, menyatakan setelah dilakukan review dan uji publik, buku-buku tersebut akan segera dikirimkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selanjutnya buku tersebut bisa segera diterbitkan dan digunakan siswa di sekolah.
Dia berharap buku tersebut dapat dikirimkan pada akhir Semptember ini. “Insya Allah, pada akhir September 2019 ini buku PAI akan kami kirim ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar segera dirilis sehingga dapat digunakan pada tahun pelajaran 2020”, ujar Rochmat.
Dia meminta para guru dan pengawas PAI secara serius mencermati draf buku PAI tersebut agar tidak ada kesalahan-kesalahan saat diresmikan.
“Mohon dicermati dengan sungguh-sungguh agar buku PAI tidak salah dalam penyebutan ayat Alquran maupun hadis. Dan terutama tidak membahas hal-hal yang menimbulkan khilafiyah di masyarakat,” kata dia.