REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Musibah gempa bumi yang mengguncang Kota Ambon, Kamis (26/9) menyisakan derita bagi masyarakat yang tinggal di kota tersebut.
“Masalah yang paling kasat mata sekarang adalah soal kebutuhan konsumsi masyarakat. Sejak musibah sampai hari ini masyarakat sangat butuh air minum. Masyarakat kesulitan air minum karena penjual galon tutup dan ikut mengungsi ke tempat yang lebih aman," terang Kepala Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Maluku, Ali Ikrom, melalui rilis, Jumat (27/9).
Terkait hal tersebut, Ali Ikrom menambahkan, sehari pasca gempa BMH bergerak menyalurkan bantuan berupa air minum untuk para korban.
"Air minum ini sangat mendesak, maka BMH segerakan memberikan bantuan berupa air minum. Tim sudah bergerak dari tenda ke tenda pengungsian," imbuh Ikrom.
Para santri Pesantren Hidayatullah Liang Ambon menerima bantuan air minum dari Laznas BMH.
Selain kepada masyarakat, bantuan air minum juga dikirimkan ke santri putra dan putri Pesantren Hidayatullah Liang Ambon.
“Secara umum masyarakat sangat membutuhkan uluran tangan kita semua . Tercatat banyak sekali rumah yang roboh dan warga mengungsi tidak kurang dari 15 ribu jiwa,” ujarnya.
Menurutnya, bantuan yang disalurkan oleh BMH masih sangat minim. “Masyarakat sangat membutuhkan makanan, makanan ringan, selimut, perlengkapan bayi, terpal, air mineral, senter dan perlengkapan wanita serta bayi. Apalagi sekarang mulai turun hujan," jelas Ikrom.
Menurut rencana, BMH Pusat dalam waktu dekat akan datang ke lokasi untuk melakukan assesment secara lebih menyeluruh.
"Kami akan segera turun ke lokasi untuk segera membantu korban. Terlebih Forum Zakat (FoZ) menunjuk Laznas BMH agar siap menjadi koordinator lapangan dalam program peduli bencana ini," tutur Direktur Program BMH Pusat, Firman ZA.