Rabu 25 Sep 2019 16:27 WIB

Dropping Air ACT di DIY Capai Satu Juta Liter

Kabupaten Gunungkidul menjadi daerah terdampak paling parah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Droping air bersih yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY di Desa Hargomulyo.
Foto: ACT
Droping air bersih yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY di Desa Hargomulyo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menjalankan program dropping air bersih secara intensif untuk mengatasi kekeringan 2019. Hingga pekan terakhir September, sudah satu juta liter air didistribusikan.

Kepala Cabang ACT DIY, Bagus Suryanto mengatakan, itu semua tidak akan terlaksana tanpa bantuan relawan-relawan MRI dan mitra-mitra ACT. Tahun ini, fokus memang diberikan untuk Kabupaten Gunungkidul.

Baca Juga

Hal itu dikarenakan Kabupaten Gunungkidul menjadi daerah terdampak paling parah. Setidaknya, 14 dari 18 kecamatan mengalami kekeringan atau sebanyak 134 ribu jiwa masyarakat terdampak kekeringan.

Namun, Bagus menekankan, dropping air turut dilakukan untuk daerah-daerah lain di DIY walau dengan porsi lebih sedikit. Seperti untuk kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo.

"Berkat ikhtiar kita semua yang tentunya dibantu relawan-relawan MRI, akhirnya pekan ini ACT DIY telah menuntaskan dropping air bersih sebanyak satu juta liter," kata Bagus, Rabu (25/9).

Ketua Bidang Implementasi Program, Kharis Pradana, menambahkan satu juta liter air bersih yang sudah didistribusikan tidak berarti ACT akan menghentikan program tersebut. Program dropping air tetap ada.

"InsyaAllah program ini akan terus dilanjutkan hingga musim kemarau berakhir, dengan rata-rata 24 tangki per pekan," ujar Kharis.

Untuk Selasa (24/9), droping air bersih dilakukan di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Pada kesempatan itu, total 16 ribu liter atau empat tangki air bersih didistribusikan.

Selain itu, pembangunan sumur wakaf turut menjadi prioritas ACT DIY untuk mengentaskan permasalahan kekeringan jangka panjang. Saat ini, lanjut Kharis, sudah ada 20 sumur wakaf yang dibangun.

Mereka tersebar di dua titik Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, serta 18 titik dibangun di Kabupaten Gunungkidul. Terakhir, dibangun di Desa Playen, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.

"Yang pembangunannya selesai pekan ini," kata Kharis.

Mengingat dampak kekeringan masih meluas dan prediksi BMKG penghujan baru ada November mendatang, ACT mengajak masyarakat terus memberikan bantuan terbaiknya. Kini, dapat melalui bit.ly/DermawanBerbagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement