Selasa 24 Sep 2019 16:09 WIB

Baznas Petrokimia Gresik Lakukan Digitalisasi Toko Kelontong

Ini merupakan dukungan Petrokimia Gresik terhadap Pemerintah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Toko Kelontong di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik, =Pulau Sebatik, Kalimantan Utara.
Foto: Mahmud Muhyidin
Toko Kelontong di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik, =Pulau Sebatik, Kalimantan Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional (UPZ Baznas) PT Petrokimia Gresik (PG) menandatangani kerja sama dengan perusahaan startup digital KO-IN (Toko Indonesia). Kerja sama yang ditandatangani ini memuat program pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar perusahaan, dengan mendirikan toko kelontong online.

Ketua UPZ Baznas PG, Yusuf Wibisono, menjelaskan program ini nantinya akan membantu masyarakat sekitar perusahaan untuk membangun warung atau toko kelontong online. Saat ini, warung atau toko kelontong banyak yang tidak berkembang, bahkan tutup. Mereka kalah bersaing dengan kehadiran ritel modern.

Baca Juga

"KO-IN memiliki concern terhadap peningkatan taraf ekonomi mikro dengan mendirikan toko kelontong yang berbasis digital. Ini menawarkan kemudahan bagi pelanggan dalam berbelanja, sekaligus menyediakan barang dengan harga kompetitif. Diharapkan dapat mengembalikan kejayaan toko kelontong," ujar Yusuf melalui siaran persnya, Selasa (24/9).

Program ini, kata Yusuf, nantinya akan melibatkan desa atau kelurahan sekitar perusahaan. Program ini juga akan melibatkan karang taruna, komunitas PKK, pelaku UMKM dan bisnis mikro, serta mustahik yang menjadi syarat penerima bantuan dari UPZ Baznas PG.

"Upaya ini merupakan wujud dukungan Petrokimia Gresik terhadap Pemerintah dalam menyiapkan lapangan pekerjaan, dimana selama ini serapan tenaga kerja tidak sebanding dengan bonus demografi," ujar Yusuf.

Program ini, lanjut Yusuf, juga sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan hubungan harmonis antara masyarakat sekitar perusahaan dengan Petrokimia Gresik. Sehingga tercipta lingkungan yang kondusif dan dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan.

Chief Operational Officer KO-IN Tias Brian berharap, program ini bisa mengembalikan kejayaan toko-toko kelontong yang telah menjadi mitranya. Sehingga, toko kelontomg bisa menjadi sebuah jawaban dan pilihan masyarakat untuk berbelanja

"Tidak hanya menjual kebutuhan sehari-hari, tapi juga menawarkan beragam layanan yang mampu meningkatkan daya saing toko kelontong terhadap ritel modern yang ada," kata dia.

Brian menambahkan, aplikasi KO-IN dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat, dengan memberikan akses digital kepada tokotoko kelontong. Kerja sama ini menurutnya merupakan wujud komitmen untuk memberikan inovasi kemudahan berbelanja di warung secara digital.

"Program ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar perusahaan. Sekaligus memberikan edukasi terkait digitalisasi bisnis, sehingga menumbuhkan jiwa wirausaha," ujar dia.

Mitra akan mendapatkan bantuan modal usaha dari UPZ Baznas PG. Selanjutnya, KO-IN akan mendampingi mitra dalam hal Promedsos (Promosi, Edukasi dan Sosialisasi), memberikan produk dengan harga ekonomis, serta menyiapkan teknologi untuk toko kelontong yang bergabung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement