Senin 23 Sep 2019 09:15 WIB

Kampung Sedekah, Cara Unik Ajak Warga Bersedekah Keliling

Kampung Sedekah upaya membudayakan sedekah.

Rep: Iit Septyaningsih / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Sedekah
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ilustrasi Sedekah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komunitas Sedekah Ngider Indonesia mengajak umat Muslim bersedekah setiap hari, tepatnya masyarakat di di RW 09, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Sejak April 2018, warga di sana rutin bersedekah melalui media kencleng yang diberikan secara gratis oleh Sedekah Ngider Indonesia. Kencleng merupakan celengan kaleng yang bisa dibuka bagian bawahnya.

“Awalnya, ide ini saya lontarkan ke teman-teman. Mereka sempat pesimis karena mengajak satu orang sedekah aja susah apalagi satu kampung, tapi saya coba yakini teman-teman, karena tidak ada yang tidak mungkin untuk urusan kebaikan,” ujar Founder Sedekah Ngider Indonesia Taufik Ary kepada Republika.co.id, akhir pekan ini. 

Baca Juga

Taufik menjelaskan, program bernama ‘Kampung Sedekah’ itu sengaja diluncurkan pertama kali di RW 09, karena paling dekat dengan markas Sedekah Ngider Indonesia. Sebelum program diluncurkan, warga diedukasi terlebih dahulu, dan tidak diduga sambutan mereka sangat luar biasa.

“Saat itu kita bareng dengan beberapa kegiatan seperti lomba nasi goreng, pemeriksaan kesehatan, pengajian, dan lainnya, sambil kita edukasi. Kita bilang ke warga ‘yang bapak dan ibu sedekahkan lewat koin recehan yang dimasukkan ke kencleng, insya Allah uangnya akan kembali ke masyarakat’ kita beri gambaran ke mereka, salah satunya ke pembiayaan kesehatan,” tutur pria yang akrab disapa Ary tersebut.

Di awal, kata dia,  hanya empat rukun tetangga (RT) yang mengikuti program ini, sehingga hanya 100 kencleng yang diambil warga. Seiring waktu berjalan, masyarakat pun semakin tertarik, kini sekitar 1.000 kencleng tersebar di RW 09.

Bahkan, lanjutnya, terdapat empat kencleng dalam satu keluarga. Alasannya, kencleng ini diyakini tepat sebagai media mengajarkan anak bersedekah.

Ary menuturkan, uang dari kencleng dikelola langsung oleh masyarakat setempat. “Jadi apa yang paling dibutuhkan masyarakat itu kira serahkan ke pengelolanya, termasuk yang ambil kenclengnya. Setiap bulan, uang dari kencleng diambil petugas, kita berdayakan ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Ksejahteraan Kaluarga) atau ibu-ibu Jumantik (Juru Pemantau Jentik) di lingkungan tersebut yang menjadi petugas pengambil,” kata dia.

Dengan begitu, ujar Ary, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap program pun meningkat, sebab uang diambil oleh orang yang mereka kenal. Maka tidak heran, bila jumlah hasil sedekah kencleng juga terus bertambah.

Dirinya menyebutkan, sedekah yang berhasil dihimpun lewat kencleng mencapai Rp 10 juta sampai Rp 15 juta per bulan. Sementara dalam setahun menembus Rp 120 juta hingga Rp 130 juta.

“Semua hasilnya kita gelontorkan ke masyarakat melalui beragam program. DI antaranya bimbel gratis, rumah tahsin dan tahfidz gratis, serta pelatihan kewirausahaan gratis. Termasuk bantuan untuk warga sakit, meninggal, santunan beras, pengadaan tong sampah, semua kita dukung. Kalau ada adik yang tidak mampu ajukan beasiswa, kita kover juga,” jelas Ary.

Kini sedekah sudah menjadi gaya hidup warga RW 09, kata Ary, Program Kampung Sedekah lalu berkembang dengan sedekah nasi setiap Jumat. Setiap Jumat, para warga mengumpulkan nasi bungkus atau nasi kotak untuk dibagikan ke para jamaah masjid di lingkungan tersebut.

“Di luar bayangan kita, sekarang setiap Jumat tidak kurang 300 sampai 500 nasi bungkus kita bagikan ke jamaah masjid. Warga juga idekan agar nasi kita bagi pula ke pedagang dan pemulung, maka kita fasilitasi, kita dengarkan aspirasi masyarakat,” tuturnya.

Melihat kesuksesan RW 09 sebagai Kampung Sedekah, komunitas kemudian mengimplementasikan program itu ke RW 10. Edukasi ke masyarakat di sana dinilai lebih mudah dibandingkan sebelumnya.

Selain di Jakarta, Sedekah Ngider Indonesia juga membangun Kampung Sedekah di Ciledug, Depok, dan Palu. Kedepannya, Ary menyatakan, ingin membangun lebih banyak Kampung Sedekah di seluruh Indonesia.

“Sejauh ini permintaan Kampung Sedekah cukup banyak baik di Pulau Jawa maupun di luar Jawa seperti di Sumatera dan Sulawesi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat Kampung Sedekah bisa bertambah khususnya di lingkungan terdekat yakni di seluruh wilayah Kelapa Dua Wetan,” kata Ary.

Dia berharap pula, kedepannya Jakarta bisa menjadi Kota Sedekah pertama di Indonesia. “Kita percaya, sedekah adalah penolak bala, sekarang banyak musibah, maka semoga dengan masyarakatnya yang banyak bersedekah, Allah senantiasa berikan mukjizat-Nya,” tutur dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement