REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kemenag Jabar bekerjasama dengan Forum Zakat (FOZ) Wilayah Jabar, Baznas Jabar, dan Sekolah Amil Indonesia menginisiasi pelatihan sertifikasi amil zakat dasar di Hotel Grand Pasundan, Jalan Peta, Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Sabtu (22/9). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas amil zakat di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Selain itu, kegiatan ini juga dalam dalam rangka mempersiapkan ujian sertifikasi amil dasar yang nantinya akan menghasilkan standarisasi amil zakat. Sertifikasi amil ini sendiri memiliki tiga tingkatan yaitu amil dasar, amil madya, dan amil ahli.
"Zakat di Indonesia ini ibarat kapal besar. Untuk merawatnya tentu dibutuhkan hal-hal yang tidak biasa, butuh banyak kolaborasi sehingga bisa menghasilkan kebermanfaatan yang besar dan luas untuk seluruh masyarakat," kata Komisioner Baznas Jabar, Ir Emryas M Maulana dalam sambutannya.
Pelatihan amil zakat ini diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari 17 LAZ dan lima Baznas kota/kabupaten. Kegiatan ini dibagi menjadi tujuh sesi materi dan berlangsung selama dua hari Sabtu-Ahad (21-22 September). Tiga materi yang disampaikan yakni terkait pengumpulan zakat disampaikan Nur Effendi (CEO Rumah Zakat), fiqh zakat oleh Ust Ali Nurdin Anwar, Lc, MEI (Dewan Syariah DT Peduli), serta pendayagunaan zakat yang akan dipaparkan oleh Nana Sudiana (Sekjend FOZ dan Direktur Program IZI).
Turut hadir dalam kegiatan ini yaitu Drs H Asep Nanang Munandar, MM (Kepala Seksi Pendayagunaan Zakat), Angga Nugraha (Sekjen FOZ Wilayah Jabar), dan Fahrizal Amir (Kepala Sekolah Amil Indonesia). "Ini kolaborasi perdana yang luar biasa positif dan harus dilanjutkan kembali, jika perlu diduplikasi di seluruh wilayah di Indonesia," kata Asep Nanang.