Kamis 19 Sep 2019 17:00 WIB

Kitab Tuhfat Al-Ghuzat, Cermin Kehebatan Matraki

Matraki memberi informasi seputar taktik-taktik militer dan ksatria.

Rep: Islam Digest Republika/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi suasana di Kerajaan Ottoman.
Foto: Arts.wallpapers.com
Ilustrasi suasana di Kerajaan Ottoman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah acara perayaan khitanan putera Sultan Sulaiman Al-Qanuni, Matraki dan para muridnya mendemonstrasikan kemampuannya dalam seni menggunakan persenjataan. Sultan Sulaiman berdecak kagum dengan kehebatan Matraki. Ia lalu menganugerahinya gelar kehormatan.

Pada acara itu pula, Matraki memperagakan kebolehannya dalam merakit dan membuat senjata. Menyusul keberhasilannya dalam acara perayaan khitanan putera Sultan Sulaeman Al- Qanuni itu, pada tahun 1529 M Matraki juga mampu merampungkan sebuah buku bertajuk Tuhfat Al-Ghuzat.

Baca Juga

Kitab yang berisi lima bab itu mengupas dan membahas tentang seni menggunakan dan membuat persenjataan. Dalam buku yang dilengkapi dengan ilustrasi itu, Matraki memaparkan cara-cara membuat dan menggunakan panah, pedang, serta tongkat.

Matraki pun memberi informasi seputar taktik-taktik militer dan ksatria. Dia juga memaparkan permainan-permainan perang, pendidikan militer, hingga cara menunggang kuda bagi pasukan kavaleri. Ia juga mengupas tentang taktik berperang bagi pasukan infanteri.

Dalam buku yang ditulisnya itu, Matraki juga membuat ilustrasi tentang cara membuat benteng pertahanan bergerak. Pamor Matraki sebagai seorang ilmuwan sekaligus kesatria makin menjulang setelah berhasil menciptakan permainan bernama ‘Matrak’. Dalam bahasa Turki, ‘Matrak’ berarti mengagumkan.

Hingga kini Matrak dikenal sebagai permainan orang Turki. Permainan ini dimainkan dengan menggunakan tongkat yang biasa disebut cudgel atau rapier. Tongkat yang digunakan untuk permainan ini ditutup dengan ledder - sepintas mirip tiang pancang bowling.

Bagian atas tongkat yang digunakan berbentuk bulat dan sedikit lebih lebar dibanding badan tongkat. Permainan yang diciptakan Matraki itu menyerupai pertempuran animasi. Permainan itu dimainkan di atas rumput.

Matraki menciptakan permainan itu sebagai sarana untuk latihan perang. Kemampuannya dalam membuat permainan peperangan itu diperolehnya saat belajar di Mesir pada era kepemimpinan Gubernur Hayr Bey.

Tak hanya termasyhur sebagai seorang ksatria, Matraki pun dikenal sebagai seorang miniaturis, kaligrafer, dan seorang pelukis yang ulung. Dia memiliki keahlian yang luar biasa dalam melukis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement